Editor : Hamdani
Narasiterkini.com, Tapaktuan- Upaya Pelestarian Bahaso Keluwat, hal ini terlihat dari usaha-usaha yang dilakukan oleh Gusmawi Mustafa, SE selaku Camat di Kecamatan Kluet Timur bersama para Tokoh Kluet di Aceh Selatan dalam mempromosikan Budaya khas di kabupaten tersebut.
Salah satunya melalui Pembuatan Teka Teki Silang Bahaso Keluwat, dan menurut Gusmawi insya Allah hal ini bisa digunakan untuk bahan Muatan Lokal untuk Anak SD/MI dan SMP/MTsN serta secara umum, diwacanakan akan ada hadiah menarik bagi yang menjawab benar (ketika diundi).
“Pertanyaan Teka Teki Silang dalam Bahasa Indonesia, jawabannya dalam Bahaso Keluwat. Dengan adanya konsep Teka Teki silang ini, menjadi PR bagi kita adalah menentukan Bahasa Keluwat yang BAKU dan FINAL,” ujar Gusmawi Mustafa, SE ketika di konfirmasi oleh Media ini.

Camat Kecamatan Kluet Timur yang lebih akrab di sapa Ogek Agus ini juga menyampaikan, tentang hal pembuatan Teka Teki silang ini merupakan upaya dalam Pelestarian bahaso Keluet.
“Ini yang menjadi alasan kenapa Teka Teki Silang Bahaso Keluwat ini, masih permulaan dan masih dalam konsep awal,” ujarnya.
Beliu juga mengatakan, bahwa masih banyak tahapan dan proses lainnya yang harus kita jalani, salah satunya melalui Pembuatan Kamus Bahasa Keluwat (secara final dan baku) kita menuju proses yang demikian.
Dialek bahasa Keluwat terus bisa berkembang sedangkan Bahaso Keluwat yang baku dan dibukukan menjadi sebuah harapan bersama kita.
Ide pembuatan Teka Teki Silang Bahaso Keluwat ini, adalah menjadi bagian terpenting dan menjadi upaya kita bersama dalam menumbuh kembangkan minat di segala tingkatan usia dalam melestarikan Bahasa Keluwat.
Selain itu, bisa berupa ide dan penggalian mencari informasi terkait banyak Tulisan berbagai Peribahasa Keluwat, baik tutur kata serta adanya Festival MEKATO.
Selain hal tersebut upaya lain bisa dilaksanakan, Pekan Bahaso Keluwat, dimana setiap Penduduk (yang bertempat tinggal maupun pendatang) yang berada di Wilayah Kluet, di hari-hari tertentu Wajib menggunakan Bahasa Keluwat.
Lalu, adanya penerjemahan setiap Dokumen Resmi termasuk informasi maupun pengumuman di tingkat Kecamatan dan Gampong ke dalam Bahasa Keluwat dan Bahasa Aceh serta Bahasa Aneuk Jamee.
(Ini menjadi sangat menarik dan Kompleks karena di Wilayah Kluet Raya, penduduknya juga banyak dari Etnis Aceh dan Aneuk Jamee).
Ogek Agus juga menegaskan, muatan Lokal terkait Bahasa Keluwat menjadi program yang penting dan tidak terpisahkan ketika gerakan Pelestarian Bahaso Keluwat ini menjadi cita-cita bersama.
Kalau ada yang mempertanyakan apakah semua ini bisa terwujud…?
“Tentu saja bisa, karena semua ini adalah komitmen bersama, harapan bersama dan kebutuhan masyarakat. Mari kita menjalankan tugas dan fungsi kita sesuai minat kita. Gerakan bersama ini akan makin mudah terlaksana ketika kita melihat dan menyadari adanya berbagai kesamaan Visi, cita-cita dan harapan. Kita terus berproses, kita mulai dari sekarang dengan segala keterbatasan yang kita miliki,” jelas Gusmawi Mustafa, SE . (RO)
Discussion about this post