Narasiterkini.com, Meulaboh-Mahasiswa yang merupakan calon wisudawan wisudawati Sekolah tinggi Agama islam negeri tengku dirundeng meulaboh (STAIN MBO) pada jumat, (23/10/2020) kemarin ramai-ramai mendatangi pihak kampus guna melakukan audiensi terkait dengan akan dilaksanankannya wisuda online.
Dalam audiensinya, mahasiswa menuntut transparansi pihak kampus yang bersikeras melaksanakan wisuda online , padahal ada beberapa kampus yang tetap menggelar yudisium secara tatap muka. Safritar salah satu peserta audiensi tersebut mengatakan pihak kampus tidak memiliki alasan yang kongkrit mengapa wisuda harus digelar secara online.
Jika memang karna alasan covid 19 , kita dapat menerapkan sesuai dengan protokol kesehatan, terlebih lagi kita ketahui bersama para wisudawan wisudawati STAIN TDM tidak sebanyak dan semembludak para wisudawan kampus lain lebih kurang 200 orang.
Masih menurut Safritar, ia menawarkan solusi kepada pihak kampus agar ketua Stain TDM mempunyai kebijakan nurani untuk menggelar wisuda Perfakultas agar menimalisir keramaian , “Saya rasa kalau harus digelar wisuda perfakultas ataupun 200 mahasiswa dibagi menjadi 2 babak dalam pelaksanaan wisuda juga menjadi solusi yang bagus , hari ini tidak ada alasan tidak ada dana kampus Stain sudah negeri , sudah pasti ada plot anggaran kegiatannya,” terang Safritar.
Menanggapi aspirasi mahasiswa tersebut, Tamlekha selaku ketua Hmj (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Tarbiyah Stain TDM ikut berkomentar “hari ini saya berkomentar atas nama ketua Hmj Tarbiyah dikarenakan saya menunggu tanggapan dari Plt Dema Stain tapi hingga hari ini tidak ada sepatah katapun yang keluar dari suaranya yang merdu.
“Saya telah menerima surat edaran kemenang yang diberikan kampus pada saat audiensi, setelah saya pelajari adapun ketentuan yang harus dibatasi ialah model pembelajaran baik itu secara teori ataupun praktis , sedangkan yudisium dan wisuda itu merupakan kegiatan akademik,” kata Tamlekha.
Selain itu ia juga menegaskan kepada pihak kampus sebelum menjalankan aturan seperti wisuda online , pihak kampus dapat menyediakan form ketersedian atau tidak bersedia mengikuti wisuda online agar para pihak kampus dapat melihat dan mendengar suara suara mahasiswa sebelum menerapkan aturan mengingat Stain adalah kampus demokrasi.
Kendati hingga sampai saat ini ketua Stain Dr.inayatillah tetap mengikuti aturan sesuai dengan surat edaran kemenag. (Rils/*)
Discussion about this post