Narasiterkini.com, Meulaboh– Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Samsi Barmi, akan memanggil pihak keagenan kapal, Syahbandar dan otoritas pelabuhan Meulaboh, serta korban tabrakan kapal nelayan yang terjadi perairan laut Aceh Barat pada pekan lalu.
Pemanggilan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekan ini, dikarenakan sampai sekarang terkait peristiwa tersebut belum ada kejelasan, bahkan kabar yang beredar di media pihak Syahbandar sendiri masih bingung dengan kejadian insiden tersebut.
“Senin ini kita akan menyurati pihak-pihak yang bersangkutan nantinya akan ditindaklanjuti oleh komisi – komisi, untuk dilihat bagaimana peran Syahbandar sendiri termasuk pengakuan dari nelayan yang merupakan korban dalam peristiwa itu,”jelas Ketua DPRK Aceh Barat, Samsi Barmi, kepada Narasiterkini.com, Rabu (25/8/2021).
Ketua DPRK mengatakan, nantinya di dalam Rapat Dengar Pendapat diharapkan tidak ada saling melempar bola, namun disitu peran Syahbandar sangat diharapkan informasi yang akurat serta kronologis yang mereka temukan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal KM dek Rita 8 GT yang diduga dengan sebuah kapal pengakut batu bara milik perusahaan di daerah tersebut.
Sebelumnya pada Senin (10/8/2021) lalu satu unit kapal nelayan 8 GT hancur yang diduga di tabrak oleh sebuah kapal pengangkut barang di perairan laut Aceh Barat sekitar 10 mil dari bibir pantai Meulaboh.
Pada saat kejadian itu di dalam kapal nelayan tersebut ada dua orang nelayan yang saat itu sedang mencari ikan seperti biasa (10/8/2021) sekitar pukul 21.00 wib, namun naas menimpa mereka pada kejadian itu. Sebuah kapal berat menabrak kapal nelayan, sementara kapal yang menabrak tersebut hilang yang diduga melarikan diri.
Hingga kini kejadian itu belum ada kejelasan bahkan saat media mewawancarai pihak Syahbandar mereka juga kebingungan dalam mengungkapkan peristiwa itu, dikarenakan pihak nelayan sendiri yang menjadi korban tidak mengetahui apakah ditabrak oleh kapal atau bukan.
Maka oleh karena itu untuk saat ini pihak Syahbandar Aceh Barat masih tetap mencari kebenaran serta kronologis yang sebenarnya, agar tetap bisa bersinergi dengan pihak nelayan nantinya, tutupnya. (Dani)
Discussion about this post