Narasiterkini.com, Meulaboh – Kesebelasan Tim Krueng Meuh FC berhasil lolos ke Grand Final usai mengalahkan Putra Abdya FC lewat drama adu pinalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang 0-0 dengan waktu normal yang berlangsung di lapangan bola kaki Desa Meutulang, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Barat, Sabtu (2/9/2023).
Sejak pertandingan dimulai kedua tim tampil bagus, sama -sama memliki kemampuan yang unggul dan saling jual beli serangan, beberapa kali peluang yang dimiliki oleh Putra Abdya FC namun tidak mampu mencetak gol hingga scor bertahan 0-0 dibabak pertama.
Memasuki babak kedua tim Krueng Meuh FC yang diperkuat pemain -pemain bertalenta itu mencoba membungkam pertahanan Putra Abdya FC namun sayang pertahanan yang cukup ketat hingga kedudukan masih bertahan 0-0 sampai wasit meniupkan peluit panjang usainya pertandingan babak kedua dan dilanjutkan adu pinalti.
Melalui drama adu pinalti Krueng Meuh FC mampu mengubah skor menjadi 4-2 kemenangan itu membuat Putra Abdya FC harus hekang di babak semifinal final dan Krueng Meuh FC berhasil lolos ke Grand Final yang nanti akan ditantang oleh Woyla Timur FC yang ikut diperkuat pemain -pemain Persiraja Banda Aceh.
Sementara itu, panitia pelaksana turnamen pemerintah Aceh menetapkan Putra Abdya FC sebagai juara harapan dengan membawa pulang hadiah total 10 juta yang diserahkan Langsung oleh Tarmizi SP Anggota DPRA Aceh.
Tarmizi SP Anggota DPRA Aceh dalam sambutannya menyampaikan sejauh ini dirinya melihat turnamen pemerintah Aceh berjalan dengan lancar tampa ada kendala hal ini diakui berkat kerjasama panitia serta dukungan seluruh tokoh-tokoh dan pemuda khususnya yang ada di Kabupaten Aceh Barat.
“Semoga kekompakan ini terus dijaga, terimakasih tak terhingga kepada panitia dimana turnamen ini terlaksana dengan baik seperti harapan kita bersama, kemudian yang sangat saya banggakan kepada penonton yang setia menonton sejak awal pertandingan berlangsung hingga saat ini,”ujarnya
Sementara itu Tarmizi SP juga menyampaikan beberapa pertanyaan-pertanyaan pernah muncul dikalangan masyarakat kenapa turnamen tersebut harus diadakan di Kecamatan Panton Reu atau di Desa Meutulang, ia menjawab bahwa pada saat dirinya mencalegkan diri sebagai Anggota DPRA Aceh wilayah tersebut merupakan wilayah suara terbanyak.
“Paken turnamen nyoe harus di Meutulang, “kenapa turnamen ini harus di Meutulang” janji saya saat kampanye pada tahun 2019 dulu, dimana desa yang paling banyak suara untuk desa itu akan kita berikan hadiah utama,”pintanya
Kemudian Tarmizi SP juga meminta maaf kepada seluruh panitia pelaksana serta masyarakat setempat untuk grand final besok sore dirinya tidak dapat berhadir dikarenakan harus berangkat ke luar daerah guna menjalankan amanah yang dipercayakan kepadanya, sementara pembagian hadiah nantinya akan diwakili oleh Zulkifli Andi Govi atau akrab disapa Dek Zul sebagai penanggung jawab kegiatan turnamen pemerintah Aceh tersebut. (Dan)
Discussion about this post