Narasiterkini.com, Jakarta- Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Nagan Raya turun menjadi 3,23 persen pada tahun 2023 atau sejumlah 5.570 jiwa.
Hal itu diketahui berdasarkan surat Nomor: B-464/11/D-I/KPS.01.00/02/2024 tertanggal 26 februari 2024 perihal pemberitahuan hasil perhitungan estimasi angka kemiskinan ekstrim tingkat kabupaten/kota tahun 2023. Dalam surat yang ditandatangani oleh Deputi bidang koordinasi peningkatan Kesejahteraan sosial yang juga selaku ketua satgas pengelola data P3KE, Prof. Dr Nunung Nuryartono itu merincikan untuk kabupaten Nagan Raya terdapat penurunan angka kemiskinan ekstrim dari tahun 2021 hingga 2023
“Tingkat kemiskinan ekstrem Kabupaten Nagan Raya mengalami penurunan sebesar 0,40 persen atau sebanyak 620 jiwa jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang memiliki persentase sebesar 3,63 persen,” kata Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas, AP, SSos, MSi, kamis (7/3/2024).
Pj Bupati Fitriany Farhas menyampaikan apreasiasi atas kerja keras Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya yang terus berupaya mengentaskan kemiskinan.
Ia juga menyebutkan bahwa turunnya angka kemiskinan ekstrem di tahun 2023 adalah hasil kerja keras semua pihak.
“Kepada Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Nagan Raya serta semua stakeholder lainnya untuk terus bekerja keras secara maksimal dengan inovasi dan kolaborasi sehingga kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nagan Raya bisa terus meningkat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nagan Raya, Rahmattullah, SSTP, MSi mengatakan bahwa ada tiga strategi utama yang ditempuh dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Nagan Raya, yakni melalui pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pengurangan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
“Yang pertama mengurangi beban pengeluaran berupa beasiswa untuk siswa dan santri miskin, bantuan sosial untuk anak yatim dan disabilitas, santunan kematian, Bantuan langsung konsumtif untuk fakir dan miskin,” jelas Rahmattulah.
Selanjutnya, strategi kedua yang diterapkan di Nagan Raya, yakni upaya meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui Pemberdayaan Ekonomi, Pelatihan Kerja, bantuan untuk petani, pekebun, peternak dan nelayan, serta peningkatan sarana dan prasarana pertanian.
Kemudian strategi ketiga dengan mengurangi kantong-kantong kemiskinan, dengan usaha yang dilakukan berupa Bantuan Pembangunan atau perbaikan Rumah Layak Huni bagi fakir dan miskin, Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Minum di wilayah yang terdapat warga miskin.
“Untuk menjalankan ketiga strategi tersebut digunakan anggaran dari berbagai sumber selain APBK seperti dana CSR perusahaan untuk penanganan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi serta alokasi 25 persen dana desa untuk percepatan penurunan kemiskinan ekstrem,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post