Narasiterkini.com, Aceh Besar – Dalam rangka merayakan Acara Milad Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Ar-Raniry yang ke- 30, Mahasiswa magang Gampong Blang Preh Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar menyelenggarakan Workshop dan Fun Colouring literasi berbasis Gampong.
Kegiatan dengan tema “Melatih Generasi Muda untuk Menghadapi Tantangan dengan Kreatif, Kritis dan Semangat Berkarya dan Produktif” yang dilaksanakan di Kantor Posyandu Gampong Blang Preh Kec. Simpang Tiga, Kab. Aceh Besar. Minggu, (12/01/2025).
Dalam momen tersebut dihadiri oleh Aparatur Gampong, Suwardi selaku Geuchik Gampong Blang Preh dan Ibnu Khaldun selaku Sekretaris Gampong Blang Preh, pengelola perpustakaan Aneuk Meutuah Gampong Blang Preh, Ketua Prodi PMI beserta dosen, masyarakat Gampong Blang Preh dan yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini adalah Founder Komunitas Literasi Kayang, Saprina Siregar, S.Pd.I.
Geuchik Gampong Blang Preh, Suwardi menyampaikan ucapan terimakasih kepada aparatur gampong, Ketua Prodi dan Dosen, masyarakat serta Mahasiswa magang PMI yang telah menyelenggarakan acara dan berkontribusi di Gampong selama magang ini. Merasa sangat tertarik dengan tema kegiatan tentang literasi berbasis gampong.
“Karena Gampong Blang Preh saat ini telah mendapatkan bantuan buku dari pusat dan diakui sebagai perpustakaan gampong. Bahwa dalam hal ini untuk menunjang pendidikan ke depan dan bagaimana ilmu-ilmu literasi yang berbasis manual maupun berbasis digital dapat dikembangkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Prodi Dr. Rasyidah, S.Ag., M.Ag. mengucapkan terimakasih kepada Aparatur Gampong dan masyarakat yang telah menerima dan membimbing mahasiswa magang selama 45 hari di Gampong Blang Preh.
“Terkait program mahasiswa magang baik itu yang sudah di lakukan di lembaga maupun di gampong dengan tujuan ingin belajar. Bahwa ada banyak peluang untuk memperkuat taman baca di Gampong Blang Preh,” terangnya.
Dr. Rasyidah menyebut meskipun hanya 11 orang anak-anak yang rutin membaca di taman baca, namun itu bukanlah suatu masalah, daripada 11 anak ini ikut dengan orang yang sudah candu bermain gadget, akan tetapi orang tua juga tidak boleh menghindari anak-anak untuk mengenal gadget karena ia juga bisa menggunakan gadget untuk literasi.
Selanjutnya, Muhammad Aulia Fahrezi perwakilan mahasiswa magang PMI, menyampaikan beberapa penjelasan terkait program literasi kayang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Aceh Besar sebagai Background narasumber hari ini, Saprina Siregar, S.Pd.I, founder Komunitas Literasi Kayang (KLK) Banda Aceh.
Kemudian beliau juga menyampaikan beberapa kegiatan magang yang sudah dilaksanakan di Gampong Blang Preh ini.
Dalam materinya, Saprina Siregar, S.Pd.I menyampaikan profil tentang dirinya terlebih dahulu, kegiatan sehari-harinya fokus pada Pendidikan Usia Dini (PAUD) inklusi yaitu sebuah sekolah yang menggabungan murid yang berkebutuhan khusus (ABK) dengan murid kebanyakan atau non-ABK.
“Karena itu, semua anak-anak itu normal sesuai dengan fitrahnya dan tentu memiliki potensi. Sebagai pengalamannya, ia mulai memberanikan diri untuk menulis buku pada tahun 2007. Maka tidak ada hubungannya antara bakat dengan menulis, menulis cukup dengan dua syarat yaitu Iqra’ (baca) dan kalam (pena) sesuai dengan isi Al-Qur’an, seperti kata Ali bin Abi Thalib yaitu ikatlah ilmu dengan menuliskannya,” terangnya.
Saprina menyatakan pentingnya meningkatkan literasi di tingkat gampong sebagai fondasi pembangunan masyarakat yang beradab. Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berdaya saing, literasi menjadi salah satu kunci penting.
Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga meliputi kemampuan berpikir kritis, menganalisis informasi, dan berkomunikasi secara efektif. Dengan melibatkan masyarakat di tingkat gampong, diharapkan program literasi dapat lebih efektif dan berkelanjutan.
Setelah sesi Workshop literasi selesai, pada siang harinya dilanjutkan kegiatan Fun Colouring literasi bersama anak-anak. Ada sejumlah 15 anak-anak gampong Blang Preh yang mengikuti lomba mewarnai.
Dengan kegiatan Fun Colouring ini, para peserta diajak untuk mengeksplorasi imajinasi mereka sambil belajar mengenal berbagai macam warna dan bentuk. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat, serta kemampuan berpikir kritis.
Lomba mewarnai ini merupakan salah satu upaya kami untuk menanamkan kecintaan membaca sejak dini. Dengan menggabungkan unsur menyenangkan seperti mewarnai, diharapkan anak-anak akan lebih tertarik untuk mengenal buku dan cerita. (RO)
Discussion about this post