Narasiterkini.com, Banda Aceh – Menjelang pemilihan Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Abulyatama Aceh, Imam Gunawan, Demisioner Presiden Mahasiswa periode 2023-2024, memberikan pesan tegas kepada seluruh mahasiswa. Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, kampus membutuhkan sosok pemimpin mahasiswa yang paham kondisi kampus secara mendalam dan berani memperjuangkan transparansi organisasi kemahasiswaan.
“Presma Bukan Sekadar Jabatan Seremonial” Imam Gunawan menegaskan, jabatan Presma bukanlah ajang mencari popularitas, tetapi amanah besar sebagai representasi suara mahasiswa.
“Presma itu bukan sekadar jabatan seremonial atau sekadar hadir di panggung-panggung formal. Presma adalah corong mahasiswa, penyambung aspirasi, dan benteng terakhir mahasiswa di hadapan birokrasi,” ujar Imam.
Ia menambahkan, pemimpin mahasiswa yang hanya sibuk menjaga citra tanpa memahami persoalan kampus hanyalah akan menjadi pemimpin formalitas yang tidak berguna bagi mahasiswa.
Transparansi Anggaran Harus Jadi Perhatian Serius, sebagai mantan presiden mahasiswa, Imam juga menyoroti persoalan transparansi plot anggaran organisasi kemahasiswaan yang dinilainya sangat penting untuk dikawal.
“Dana kemahasiswaan itu berasal dari mahasiswa juga. Sudah sewajarnya mahasiswa tahu bagaimana anggaran itu dikelola. Presma mendatang harus berani mendorong keterbukaan ini,” tegasnya.
Menurut Imam, keberanian itu harus dilakukan dengan cara elegan, melalui komunikasi yang baik dengan birokrasi kampus.
“Berani itu penting, tapi berani yang santun. Gunakan data, gunakan dialog. Jangan diam, tapi juga jangan asal keras tanpa solusi,” jelasnya.
Menjelang pemilihan ini, Imam Gunawan juga mengajak mahasiswa lebih selektif dalam memilih presiden mahasiswa baru.
“Jangan hanya memilih karena janji manis atau wajah yang sering muncul di poster. Pilih pemimpin yang punya rekam jejak jelas, peduli pada mahasiswa, dan berani memperjuangkan kepentingan bersama,” pesannya.
Sebagai penutup, Imam menyampaikan harapan agar presiden mahasiswa terpilih nantinya benar-benar menjalankan amanah dengan baik.
“Saya berharap Presma terpilih nanti bisa menjadi teladan. Berani bersuara, bijak mengambil keputusan, dan berpihak penuh pada mahasiswa. Ingat, jabatan itu bukan untuk diri sendiri, tapi untuk memperjuangkan hak mahasiswa,” pungkasnya.
“Saya juga berpesan untuk Mahasiswa Pilih Pemimpin Berani dan Berintegritas”, tutupnya.
Pemilu mahasiswa Universitas Abulyatama tahun ini diharapkan melahirkan pemimpin mahasiswa yang berintegritas, progresif, dan mampu menjadi jembatan kokoh antara mahasiswa dan birokrasi kampus. (Ikhsan)
Discussion about this post