Narasiterkini.com, Tapaktuan – Duka mendalam atas wafatnya H. Mustafa Ahmad bin Cut Amat Amin, yang merupakan mantan Camat Labuhanhaji dan Camat Kluet Selatan pada hari Sabtu (09/08/2025) di Kediaman anaknya Gusmawi Mustafa, terus mengalir dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Junaidi (80), akrab disapa Mak Haji atau Bang Jack, yang pernah bergaul dekat dan mengikuti kiprah almarhum selama bertugas di pemerintahan maupun dalam aktivitas sosial kemasyarakatan.

Mak Haji menyebut almarhum bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga sahabat dan sosok orangtua yang teguh memegang prinsip dan pantang mundur dalam membela kebenaran.
“Almarhum Mustafa Ahmad itu orangnya tegas sekali, kalau sudah berbicara soal kebenaran, beliau tidak pernah takut dengan siapapun. Ketegasan itu yang membuat beliau disegani, tapi juga dihormati,” ujar Mak Haji, Jum’at (15/08/2025).
Menurutnya, ketegasan itu bukan berarti keras tanpa alasan. Almarhum selalu menempatkan keadilan dan kepentingan masyarakat di atas segalanya. Dalam berbagai kebijakan, ia dikenal konsisten menolak segala bentuk penyimpangan.
Bang Jack juga mengenang momen ketika Mustafa Ahmad memimpin razia anak-anak usia sekolah yang kedapatan berkeliaran di pasar atau di sawah saat jam pelajaran.
“Itu bukan sekadar razia. Beliau antar langsung anak-anak itu ke sekolah, dan beliau bicara baik-baik sama orang tua mereka. Dari situ banyak anak jadi orang sukses. Itu bentuk kepedulian beliau,” kenang Mak Haji.
Selain di pemerintahan, Mak Haji menilai kiprah almarhum di bidang adat juga luar biasa. Ia mengingat bagaimana Mustafa Ahmad aktif mengajarkan nilai adat Aceh kepada generasi muda, baik lewat tulisan maupun forum-forum diskusi.
“Beliau yakin adat itu harus dijaga supaya masyarakat hidup damai dan rukun. Sampai akhir hayatnya pun beliau masih memikirkan naskah buku adat yang belum selesai,” ujar Mak Haji dengan mata berkaca-kaca.
Bagi Mak Haji, kepergian Mustafa Ahmad adalah kehilangan besar baginya. Ia menilai figur seperti almarhum semakin jarang ditemukan di masa sekarang.
“Orang seperti beliau tidak datang dua kali. Tegas, peduli, dan selalu memikirkan rakyat. Masyarakat Aceh Selatan akan lama mengingat jasanya,” pungkasnya. (Hi)
Discussion about this post