Narasiterkini.com, Meulaboh – Dinilai sarana penting pemerintah Kabupaten Aceh Barat akan segera menyusulkan peningkatan akses jalan Pulo Teungoh, Kecamatan Pante Ceureumen, yang terhubung dengan Kila di Kabupaten Nagan Raya, untuk ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Kurdi. Menurutnya, jalan kabupaten sepanjang 12,06 kilometer itu layak ditingkatkan karena menjadi penghubung penting antar wilayah dan memiliki potensi strategis bagi pengembangan ekonomi masyarakat.
“Ruas Pulo Teungoh–Kila bukan hanya sekadar jalan antar kampung, tapi jalur vital yang menghubungkan Aceh Barat dan Nagan Raya. Statusnya layak dinaikkan menjadi jalan nasional agar penanganannya bisa lebih maksimal melalui dukungan anggaran pusat,” ujar Kurdi kepada wartawan di Meulaboh, Senin (8/9/2025).
Kurdi menjelaskan, ruas jalan tersebut melintasi kawasan permukiman masyarakat perkotaan, kebun rakyat, hingga desa-desa yang cukup padat penduduk. Selain itu, terdapat sekitar 587 meter jalur yang masuk ke wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) PT Aceh Tuan Sinarawi, serta melewati kawasan hutan produksi tetap.
“Dengan karakter wilayah yang kompleks seperti itu, pembangunan dan pemeliharaan jalan jelas membutuhkan perhatian serius. Apalagi jalur ini juga berpotensi menjadi koridor pendukung kawasan industri pertambangan di masa mendatang,” tambahnya.
Pemerintah Aceh Barat, kata Kurdi, sudah menjalin komunikasi awal dengan berbagai pihak, termasuk anggota DPRK dari daerah pemilihan setempat, Dinas PUPR Nagan Raya, hingga Bupati Nagan Raya. Diskusi lintas kabupaten ini dinilai penting agar pengusulan berjalan komprehensif.
“Ini sudah sempat kita bicarakan di tingkat internal, bahkan pihak Nagan Raya juga memberi sinyal positif. Nantinya pembahasan lebih lanjut akan melibatkan semua pemangku kepentingan, baik kabupaten maupun provinsi, sebelum diusulkan ke pemerintah pusat,” katanya.
Selama ini, pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur jalan kabupaten terbentur keterbatasan anggaran daerah. Dengan naiknya status menjadi jalan nasional, beban pembiayaan akan dialihkan ke pemerintah pusat sehingga lebih terjamin dari sisi keberlanjutan pembangunan.
“Kalau sudah berstatus jalan nasional, maka pelebaran, pemeliharaan, dan peningkatan kualitas jalannya akan menjadi tanggung jawab APBN. Ini jelas lebih menjanjikan dibanding hanya mengandalkan anggaran kabupaten,” tegas Kurdi.
Sejumlah warga di kawasan Pulo Teungoh berharap rencana itu segera terealisasi. Menurut mereka, kondisi jalan yang ada sekarang masih terbatas dari segi lebar dan ketahanan, sementara arus kendaraan semakin meningkat setiap tahun.
“Kalau sudah jadi jalan nasional, pasti kualitasnya lebih bagus dan perawatannya rutin. Kami masyarakat tentu sangat mendukung,” kata Ismail, warga setempat.
Dengan usulan ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menaruh harapan besar agar pembangunan ruas Pulo Teungoh–Kila bisa mendapat perhatian serius dari Kementerian PUPR. Jika terealisasi, jalur tersebut diproyeksikan menjadi salah satu akses vital baru yang memperlancar mobilitas antarwilayah, mendukung perekonomian rakyat, sekaligus membuka ruang investasi industri di kawasan barat selatan Aceh.
Discussion about this post