Narasiterkini.com, Blangpidie – Puluhan warga Gampong Kuta Bak Drien Kacamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Abdya, Senin (26/10/2020).
Kedatangan warga kesana pasal Keuchik gampong tersebut Syarkani, dianggap sudah tidak layak menjadi pemimpin gampong, karena diduga telah berbuat asusila terhadap warga nya yang notabene berstatus istri orang lain.
Protes dan menuntut agar Syarkani mundur dari jabatan Keuchik Kuta Bak Drien tersebut sudah kesekian kalinya, dimana, pada tanggal 16 Oktober 2020 puluhan warga mendatangi kantor Camat Tangan-Tangan adalah aksi pertama warga menjumpai pemerintah dan meminta Camat Jasmadi agar melaporkan Keuchik Syarkani kepada atasan nya agar segera di proses dan dicopot dari jabatan, saat itu juga warga mendesak Camat Tangan-Tangan agar menghentikan semua kegiatan penggunaan anggaran oleh Keuchik Syarkani.
Pada Selasa 20 Oktober 2020, warga yang dikoordinir oleh Tuha Pheut Gampong Kuta Bak Drien, Ubat, juga Ketua Pemuda setempat, kembali mendatangi pemerintah, dalam hal ini warga hendak menemui pihak Pemerintahan Setdakab Abdya, saat itu diterima Kabag Pemerintahan, Rizal.
Di hari yang sama, puluhan warga tersebut kembali menjumpai Camat Tangan-Tangan, Jasmadi, kepada media warga yang diwakili Ubat mendesak Camat Tangan-Tangan dan Bupati Abdya agar segera menindaklanjuti laporan warga tersebut.
“Dia (Syarkani) memang sudah tidak pantas lagi sebagai pemimpin, dulu ada kasus anak gadis di hamili oleh orang, hingga anak itu lahir tidak ada penyelesaian, sekarang sudah dia (Syarkani) pula, itu yang diganggu istri orang lain, dan perempuan itu mengaku bahwa dia (perempuan) itu ada hubungi dengan Syarkani,” ungkap Ubat dengan marah.
Dihadapan anggota DPRK Abdya, Tuha Peut Gampong Kuta Bak Drien, Ubat kembali menjelaskan bahwa kisruh di desa nya itu akibat dugaan perbuatan asusila yang dilakukan oleh Keuchik hingga warga meminta Keuchik dicopot.
“Kasus lain, warga juga menduga Keuchik ini telah menyembunyikan sosok pria yang telah menghamili mantan adik iparnya, akibatnya anak dari adik iparnya itu sampai saat ini tidak memiliki ayah yang sah,” kata Ubat kepada anggota DPRK Abdya.
Lanjutnya, persoalan ini sudah pernah dibahas dengan perangkat desa terkait siapa yang sudah menghamili perempuan itu, namun, Keuchik malah tidak mau bicara atau tutup mulut dan tidak mau melaporkan kepada polisi agar terungkap siapa ayah dari anak yang telah dilahirkan oleh mantan adik iparnya.
“Keuchik menutupi masalah ini, inikan aneh warganya dihamili orang tapi Keuchik nya tutup mulut,” ujarnya.
Ubat mengatakan, sikap aneh Keuchik Syarkani juga muncul ketika aparatur desa ingin mengambil alih kasus ini untuk mengungkap siapa yang telah menghamili bekas adik iparnya, Syarkani malah mengancam akan menuntut aparatur desa jika berani mengambil alih kasus ini.
“Bahkan sekarang dia (Keuchik) mau membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada perangkat gampong tentang mengadakan persidangan tertutup,” pungkasnya.
Sebelumnya Keuchik Syarkani membantah atas dugaan asusila seperti yang tuduhan warga nya itu, sebab, menurutnya tuduhan warga tidak benar.
“Dan masalah ini sudah saya laporkan kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Tangan-Tangan. Bahkan perempuan yang dituduh warga ada hubungan dengan saya sudah di panggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan,” sebutnya.
Menurut informasi yang diterima Narasiterkini.com dari sumber terpercaya, bahwa Syarkani sekarang mencoba melakukan lobi-lobi kepada orang terdekat Bupati Akmal orang nomor satu di Abdya agar tidak dicopot, namun langkah itu kandas ditengah jalan akibat sumber tersebut menolak permintaan Syarkani.
Pantauan media ini di Gampong Kuta Bak Drien Kacamatan Tangan-Tangan kini bertabur dengan kain spanduk yang menyatan protes terhadap. (Taufik)
Discussion about this post