Narasiterkini.com, Meulaboh – Kabar baik untuk warga Aceh Barat dimana jalan penghubung antar kabupaten, Desa Pungki -Bintah antara Aceh Jaya akan segera direalisasikan pada tahun 2025 dengan pagu anggaran Rp 15 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2025.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) Aceh Barat Dr. Kurdi saat di jumpai rekam pers di ruangannya pada Senin (11/8/2025).
Ia menyampaikan bahwa pembangunan jalan tersebut sudah melalui tahap survei dan pengukuran. Survei dilakukan oleh tim teknis PUPR Provinsi Aceh bersama PUPR Aceh Barat, sedangkan pengukuran lahan dikerjakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah, kabar baik untuk warga Aceh Barat dimana jalan Pungki – Bintah seperti harapan masyarakat sudah terpenuhi dan sudah dilakukan survei beberapa waktu lalu oleh tim teknis PUPR Aceh dan tim kita. Mudah-mudahan akan dikerjakan pada tahun 2025 ini,” ujar Kurdi
Pencapaian ini kata Kurdi dimana pemerintah setempat menunjukkan komitmenya dalam memperhatikan infrastruktur di wilayah yang harus dibenahi. Capaian peningkatan jalan tersebut bahwa hasil dari kolaborasi antara Bupati Aceh Barat Tarmizi dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari daerah pemilihan Barat Selatan Aceh (Barsela).
“Dimana usulan tersebut telah disampaikan kepada Pemerintah Aceh sejak beberapa tahun lalu dan akhirnya disetujui untuk dianggarkan pada tahun ini,”Katanya
Peningkatan ruas jalan Pungki-Bintah menjadi prioritas karena jalur tersebut selama ini belum pernah tersentuh aspal. Di beberapa titik, jalan bahkan dipenuhi lubang yang tergenang air, sementara sebagian ruas mengalami kerusakan parah. Kondisi ini menghambat aktivitas warga, terutama para petani yang kesulitan membawa hasil panen, serta anak-anak sekolah yang melintasi jalur tersebut setiap hari.
“Ruas jalan ini jalur vital bagi pergerakan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan masyarakat sekitar. Selama ini aktivitas warga terganggu akibat jalan yang rusak dan berlumpur,” ujar Kurdi.
Menurut Kurdi, pembangunan jalan penghubung desa Pungki-Bintah akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Selain meningkatkan konektivitas antar wilayah Aceh Barat dan Aceh Jaya, jalan ini akan mempercepat distribusi barang, memperlancar kegiatan ekonomi, dan memudahkan masyarakat mengakses layanan publik.
“Dengan bagusnya ruas jalan Pungki-Bintah, aksesibilitas masyarakat terhadap layanan publik akan meningkat, distribusi barang menjadi lebih lancar, dan kegiatan ekonomi antar kabupaten bisa tumbuh lebih cepat,” katanya.
Plt Asisten II Sekdakab Aceh Barat ini menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan berdampak signifikan terhadap sektor transportasi. Jalan yang baik akan memperlancar arus distribusi barang dan jasa, meningkatkan mobilitas manusia, dan mempererat hubungan antarwilayah.
“Ruas jalan Pungki-Bintah ini bukan hanya memperlancar konektivitas antar wilayah, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi masyarakat lintas kabupaten,” tambahnya.
Tahap survei dan pengukuran yang dilakukan belum lama ini dinilai penting sebagai dasar perencanaan teknis. Melalui survei tersebut, tim dapat menilai kondisi fisik jalan secara langsung, mengidentifikasi titik-titik kerusakan, serta menentukan kebutuhan teknis yang diperlukan dalam proses pengerjaan.
Kurdi optimistis pembangunan dapat dimulai sesuai rencana pada tahun ini. Ia berharap, setelah pengaspalan selesai, jalan tersebut benar-benar memberi dampak positif bagi warga.
“Pembangunan ruas jalan ini adalah bentuk respon pemerintah terhadap keluhan warga selama bertahun-tahun. Mudah-mudahan pengerjaan bisa dimulai tahun ini dan segera dirasakan manfaatnya,” tutupnya.
Warga yang tinggal di sepanjang jalur Pungki-Bintah menyambut baik rencana ini. Mereka berharap pengerjaan dilakukan dengan kualitas terbaik sehingga jalan bertahan lama dan tidak cepat rusak. Selama ini, jalur tersebut menjadi satu-satunya akses utama ke berbagai layanan, termasuk pusat kesehatan, sekolah, dan pasar.
Dengan adanya peningkatan jalan ini, masyarakat optimistis perekonomian desa akan lebih berkembang. Hasil panen petani bisa lebih cepat sampai ke pasar, biaya transportasi berkurang, dan peluang usaha baru bisa terbuka.
Proyek ruas jalan Pungki-Bintah menjadi salah satu upaya nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan konektivitas wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Realisasinya pada 2025 diharapkan menjadi titik awal perbaikan akses jalan di wilayah lainnya yang masih memprihatinkan.
Discussion about this post