Narasiterkini.com, Meulaboh– Mantan panglima TNA wilayah Meulaboh Raya, Teuku Cutman, SE tergerak untuk merespon ajakan Syeh Ki yang berkali-kali menyerukan aksi massa pada 26 Maret mendatang. ia meminta Syech Ki untuk tidak mengusik Aceh yang lagi damai.
Seperti rilis yang diterima media ini, Minggu, (14/3/2021) menurut pria yang juga mantan anggota DPRK Nagan Raya itu Sekarang jika punya pikiran sehat dan konsep pembangunan tawarkan saja kepada pemerintah, termasuk pemerintah Aceh ketimbang bikin kacau di Aceh.
Masih menurut Cutman, dirinya dan kawan-kawan yang ikut perjuangan selama konflik Aceh dulu sangat prihatin dengan ajakan Syeh Ki itu. “Memangnya dia itu siapa, kapan dia berjuang untuk Aceh, kok tiba-tiba muncul seolah mau membela hak-hak rakyat,” tanya Cutnan.
Kalau dia mau berjuang sesuaikan dengan konteks Aceh damai saat ini. Kalau Syeh Ki punya pikiran jernih dan sehat kasih saja masukan kritis ke pihak pemerintahan di Aceh. Tak usah cari panggung dan memaksakan diri jadi tokoh dengan memanfaatkan sentimen sosial yang lagi prihatin terhadap isu kemiskinan di Aceh.
Tentang Wali Nanggroe, Syeh Ki juga tak boleh memprovokasi. Plus minus wali nangroe itu harus dikritik secara sehat, bukan menyerang untuk memecah belah masyarakat, katanya tegas.
“Kita tak ingin Aceh ini hancur. Masyarakat tak perlu terpengaruh sama sekali dengan tindakan Syeh Ki yang membodoh-bodohi warga Aceh itu. Masyarakat jangan lupa lihat ke belakang, betapa pahit ketika konflik. Maka jangan mau ditarik dalam konflik baru di Aceh.
“Yang perlu dipikirkan sekarang adalah berjuang bersama dengan cara-cara yang sehat mendorong pemerintah Aceh mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan membuah program-program pro ekonomi rakyat,” sarannya.
Selain itu, pengisian sisa jabatan Wakil Gubernur Aceh dengan sosok yang berpengalaman, memiliki kepemimpinan, kemampuan dan kekuatan sosial juga jauh lebih penting daripada membangkitkan isu-isu hilhap yang membodohi. “Jadi masyarakat jangan tertipu, nanti yang rugi rakyat sendiri sedangkan Syeh Ki bisa keluar negeri lagi,” tutupnya. (*)
Discussion about this post