Narasiterkini.com, Blangpidie – Pekerjaan peningkatan jalan penghubung Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dengan Kabupaten Gayo Lues (Galus) baru mulai dikerjakan setelah peletakan batu pertama oleh Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah, MT beberapa waktu lalu pada tanggal 3 Februari 2021.
Pantauan media ini diruas jalan batas Abdya-Galus puluhan alat berat sedang melakukan pekerjaan pembersihan badan jalan, di sejumlah titik juga sedang dilakukan pengerukan gunung yang dianggap rawan longsor, Minggu (21/3/2021).
Akibat dari pengerukan gunung, badan jalan tertutupi material sehingga badan jalan terpaksa dilakukan sistem buka tutup bagi pengendara, hal ini demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kepada pengendara.
Dilokasi yang biasa disebut singgah mata, Gampong Ie Mirah Kecamatan Babahrot, tiga alat berat excavator tampak sedang melakukan pengerukan gunung dan satu laoder disiapkan untuk membersihkan tumpukan material yang ditumpahkan ke badan jalan, sehingga masyarakat yang melintasi terpaksa harus menunggu hingga pembersihan selesai.
Warga yang melintasi disana, harus menunggu satu hingga dua jam, walaupun sebagian warga yang berprofesi sebagai penjual ikan (mugee) tetap harus bersabar menunggu dibuka kembali jalan lintasan.
“Iya kita harus sabar menunggu, cuma berbeda dengan sistem pekerjaan wilayah Tongra (Terangun, Gayo Lues), mereka ngak sampai ber jam-jam kita tunggu”, ujar Andi (27) warga Abdya yang sudah lama tinggal di Blangkejeren, Gayo Lues.
Peningkatan jalan wilayah Kabupaten Abdya misalnya, pekerjaan yang dilaksanakan oleh rekanan PT. Delta Batarajaya Jasa Konstruksi dan PT. Kenpura Alam Nanggroe, KSO sesuai nomor kontrak 06-AC/BANG/MYC/PUPR/APBA/2020 tertanggal 23 Desember 2020 dengan nilai kontrak Rp. 117.801.900.000 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020, 2021 dan 2022 atau disebut proyek multiyear.
Anggaran melalui APBA dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh tersebut diplot pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Aceh dengan volume pekerjaan 28.470 meter panjang dengan masa kontrak 720 hari kalender atau selama dua tahun proyek multiyear tersebut sudah selesai dikerjakan semenjak penandatanganan kontrak antara rekanan dengan pemerintah Aceh.
Proyek yang diawasi oleh konsultan pengawas PT. Parama Karya Mandiri KSO dan PT. Aritha Teknik Persada tersebut dengan bidang pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan dengan produk akhir Asphalt Hotmix AC – WC, hal tersebut sesuai informasi pada papan informasi proyek yang dipasang pada titik kilometer 7 Gampong Ie Mirah Kecamatan Babahrot Kabupaten Abdya.
Menurut informasi, sumber material dan Asphalt diambil dari Quary dan AMP PT. Kenpura Alam Nanggroe yang berada di desa Alue Jerjak Kecamatan Babahrot serta peralatan kerja juga disediakan oleh rekanan tersebut. Sedangkan untuk tenaga kerja disiapkan dari masyarakat sekitar dan juga didatangkan dari luar Abdya. (Taufik)
Discussion about this post