Narasiterkini.com, Blangpidie – Wakil Bupati (Wabup) Aceh Barat Daya Muslizar MT bersama Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution SIK melakukan kunjungan ke Desa Sejahtera Kecamatan Manggeng Kabupaten setempat, Selasa (7/9/2021).
Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau secara langsung progres pembangunan salah satu rumah dhuafa di desa tersebut yang dibangun oleh Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Indonesia (GARDA Indonesia) melalui donasi gerakan 10 ribu.
Rumah milik Hajidah HS yang dibangun dengan menggunakan sumber dana donasi tetap 10.000 per bulan dari anggota komunitas GARDA Indonesia sudah mencapai 90 persen dikerjakan.
Muslizar selaku Penggerak utama gerakan 10 ribu GARDA Indonesia di Kabupaten Aceh Barat Daya menyebutkan pembangunan rumah layak huni di desa Sejahtera ini merupakan project pertama Garda Indonesia di Kabupaten Abdya dan merupakan rumah kedua yang dibangun dari sumber donasi gerakan 10 ribu di Aceh, dimana sebelumnya rumah pertama (R001) telah dibangun di Aceh Barat pada April lalu.
“Alhamdulillah progres pembangunannya berjalan lancar,” kata Muslizar.
Kepada Kapolres dan rombongan yang hadir, Muslizar menjelaskan mekanisme pembangunan rumah dhuafa lewat donasi rutin para donatur gerakan 10 ribu yaitu 10.000 rupiah perbulan.
“Berawal dari gagasan yang dikemukakan oleh Aduwina Pakeh, M.Sc, salah seorang dosen Universitas Teuku Umar yang merupakan inisiator gerakan 10 ribu. Melalui GARDA Indonesia, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk bersedekah rutin 10.000 rupiah perbulan. Alhamdulillah hingga saat ini sudah tergabung sebanyak 3.250 orang donatur dari berbagai wilayah di Indonesia.” jelas Muslizar.
GARDA Indonesia memiliki visi menghimpun sebanyak 10.000 orang donatur tetap, sehingga dalam waktu sebulan target Garda Indonesia akan mampu mengumpulkan donasi sebanyak 100 juta (10.000 orang x Rp. 10.000). Dengan demikian akan mampu membangun minimal satu unit rumah layak huni setiap bulannya.
“Kita juga ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergabung bersama Garda Indonesia, guna berpartisipasi membantu sesama dengan menyisihkan uang Rp 10 ribu per bulan, untuk menjadi harta yang kita bawa ke akhirat. Rumah mu Amal ibadah ku. Sedikit bagi kita, sangat bermakna bagi mereka,” katanya.
Program pembangunan rumah layak huni oleh GARDA Indonesia lewat gerakan 10 ribu sendiri ditujukan guna memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni bagi masyarakat, serta untuk memberikan pemenuhan rumah yang sehat agar mampu meningkatkan kualitas rumah yang baik dan aman.
Tim GARDA Indonesia sebelumnya merasa sedih ketika menemukan sekeluarga tinggal di rumah yang tidak layak huni, yang dihuni 5 anggota keluarga dengan kondisi sempit.
Selain ukurannya sangat sempit, rumah milik kaum dhuafa tersebut juga masih menggunakan atap rumbia, berlantai tanah, dan berdinding terbuat dari pelepah rumbia yang tersusun rapi untuk penahan tiupan angin malam hari.
Sedihnya kehidupan keluarga miskin itu membuat tim GARDA Indonesia memutuskan untuk membangun rumah tersebut, dengan sumber dananya 100 % menggunakan dana donasi dari gerakan 10 ribu.
Menurut Wabup Muslizar, rumah layak huni yang dibangun seluas 6 x 7,5 meter meter, terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi lengkap toilet. Bangunan bantuan tersebut didirikan di atas tanah warisan orang tua Hadijah HS.
“Alhamdulillah, progres pekerjaan rumah ibu Hadijah ini sekarang sudah mencapai 95 persen. Mudah-mudahan waktu dekat sudah rampung dikerjakan, sehingga bisa beliau tempati,” pungkas Muslizar. (rilis)
Discussion about this post