Narasiterkini.com, Blangpidie – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim menyebutkan dampak positif pembangunan jembatan Cot Seumantok sangat besar manfaatnya bagi masyarakat, selain mempermudah akses perekonomian petani sawit juga mempersingkat waktu jarak tempuh warga menuju pusat ibukota kecamatan.
Menurutnya, sebelum dibangun jembatan penghubung antara gampong Cot Seumantok dengan Pantee Cermin kecamatan Babahrot tersebut warga harus melewati beberapa gampong dengan jarak tempuh mencapai 15 kilometer.
“Dari Cot Seumantok ke kota kecamatan Babahrot itu sekitar 15 kilometer, ini (paska terbangun jembatan Cot Seumantok-Pantee Cermin) sekitar 1,5 kilometer, berarti ada penghematan jarak tempuh sekitar 12 hingga 13 kilometer, selamat untuk masyarakat Cot Seumantok,” ujar Bupati Akmal dalam sambutan peresmian jembatan rangka baja 160 meter pada Selasa 1 Maret 2022.
Dampak positif lainnya adalah bagi petani sawit di kawasan Sawit hanya Milik Rakyat (SAMIRA), dimana akses dari kebun menuju ke jalan raya sudah relatif singkat, sehingga dapat menghemat waktu, biaya, tenaga maupun risiko lainnya. Bukan hanya itu dampak baik lainnya yaitu menuju kawasan pembangunan pelabuhan Surin sebagai akses ekonomi internasional.
“Selamat kepada petani sawit, terutama sawit SAMIRA (Sawit hanya Milik Rakyat), karena ini akan lebih baik,selamat juga kepada Surin (kawasan rancangan pelabuhan internasional),” ucapnya.
Selama ini, celoteh Bupati Abdya Akmal Ibrahim, masyarakat menuding semua yang dilakukan itu adalah untuk kepentingan pribadinya, namun ternyata berbeda dengan mimpi besar putra kelahiran gampong Teungoh kecamatan Kuala Batee itu, sejak tahun 2007 (Bupati Abdya 2007-2012) ia merancang semua program-program besar itu hanya untuk kepentingan masyarakat ekonomi rendah, disamping mencuri hati pemerintah provinsi dan pusat gelontorkan anggaran ke kabupaten Abdya.
“Pembangunan ini mungkin tampak acak, tapi yakinlah ini akan tambah baik, jalan-jalan ini akan menuju kemana, semua saya rancang sejak tahun 2007 ketika saya bupati pertama di Abdya, orang harus melihat masa depan disini,” tambahnya.
Tak hanya itu, dampak akses jalan yang dibuka ia pada periode pertama itu telah membuahkan hasil nyata, dimana harga tanda buah segar (TBS) sawit pun meningkat drastis, mengalahkan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Abdya, lagipun dengan di dukung Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mon Jambee yang terletak di jalan 30 meter luas gampong Ie Mirah, Babahrot.
“Sekarang sekitar 1000 ton lebih dalam sekali panen sawit, kalau dengan harga sekarang sekitar 3 miliar, artinya hasil sawit disini sudah lebih besar dari anggaran APBK Abdya, APBK Abdya 890 miliar, produksi sawit dari keselurahan itu sudah 1 triliun lebih, ini luar biasa,” ungka Akmal.
Bupati Abdya, Akmal juga mengajak agar masyarakat selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan, dan tentunya selalu menjaga kekompakan dan saling medukung satu sama lainnya.
“Dulu Cot Seumantok gampong paling terpencil di Abdya, sekarang selama saya dibuka akses jalan sudah sangat maju dibandingkan dulu, ini lah nikmat Allah SWT, dari dukungan dari kebersamaan, insya Allah diberikan nikmat Allah SWT,” ajaknya.
Bupati Akmal beberkan pemanfaatan anggaran APBK selama dua periode ia menjabat, ada sejumlah program yang menghabiskan anggaran tak tanggung-tanggung guna tercapai kepentingan rakyat, diantaranya untuk pemanfaatan kawasan SAMIRA, program aspal hotmix kabupaten, infrastruktur dan bibit kawasan perkebunan, bidang pertanian, Mesjid Agung dan yang terkahir pembangunan jembatan Cot Seumantok.
“Dasarnya ayat Al Quran yakni surat Al Ma’un. Sehingga saat saya periode pertama banyak sekali protes, kenapa kota tidak di bangun, kenapa ini, kenapa itu, saya bekerja memiliki konsep, dan pedomannya jelas yaitu agama Islam dan aturan negara,” bebernya.
Program pembukaan jalan seluas 30 meter itu adalah targer terbangunnya industri di kawasan tersebut. Kawasan pelabuhan Surin menjadi target lokasi kawasan industri yang lahir di Abdya untuk kebutuhan wilayah pantai Barat Selatan (Barsela).
Ia juga memprediksi provinsi Aceh Barat Selatan (ABAS) akan terbentuk atas dasar program-program strategis nasional.
“Kalau Surin berkembang, suka atau tidak suka, ini ramalan politik saya kedepan provinsi ABAS ini akan terbentuk karena berbagai program strategis nasional,” cetus Bupati Akmal.
Optimisme Bupati Abdya tentang bakal terbentuknya provinsi Aceh Barat Selatan (ABAS) sangat besar, sebagai putra Abdya asli dan dua kali menjabat bupati Abdya definitif ia mengaku telah mempersiapkan kabupaten Abdya sebagai ibukota provinsi ABAS kedepan. Dari berbagai dukungan seperti calon lokasi perkantoran, pelabuhan Surin, didukung dengan letak geografis kabupaten Abdya serta dukungan akses jalan yang sangat mendukung sebagai ibukota provinsi.
“Kenapa Babahrot kawasan SAMIRA itu ada jalan 30, setingkat lorong saja 20 meter, ini saya persiapan semua, karena saya yakin provinsi ABAS akan terbentuk, kalau itu terbentuk maka kita sudah siap, kita sudah siapkan lahan 100 hektar lebih, komplek perkantoran kita siap, dan syarat ibukota provinsi itu kita ada pelabuhan, pelabuhan yang paling representatif itu hanya Surin, yang paling siap sebagai ibukota provinsi itu Abdya, karena yang posisi strategis itu Abdya, karena Abdya berada di tengah, kalau itu terjadi maka kita sudah sangat siap,” ungkap Bupati Abdya Akmal Ibrahim penuh optimis.
Kegiatan peresmian jembatan Cot Seumantok itu, selain Bupati Abdya Akmal Ibrahim, hadir Wabup Muslizar MT, Ketua DPRK Abdya Nurdianto dan anggota DPRK Abdya Dapil Babahrot-Kuala Batee, Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution SIK, Kajari Abdya Nilawati SH.,MH, Dandim 0110 Abdya Letkol Inf Roqich Hariadi, Sekda Abdya Salman Alfarisi, ST, Ketua MPU Abdya Tgk Muhammad Dahlan, Kepala Baitul Mal Abdya Ustad Wahyudi Satria, Ketua MAA Abdya, para Camat se-Abdya, serta Kepala Dinas, Kepala Badan dan Kantor. (Taufik)
Discussion about this post