Narasiterkini.com, Meulaboh- Puluhan Hewan ternak jenis sapi diduga terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) wabah itu diketahui setelah tim UPTD Pukeswan melakukan pemeriksaan terhadap hewan tersebut di wilayah Arongan Lambalek, Aceh Barat.
Meski belum ada hasil pemeriksaan laboratorium, penyakit pada hewan yang terdiri 40 ekor sapi itu mengarah pada penyakit PMK, rata -rata mengalami luka pada gusi pada hewan serta kurangnya nafsu makan.
Kepala UPTD Puskeswan Arongan Lambalek, Drh. Abdillah Taufik mengatakan, 18 ekor yang menunjukkan gejal PMK ada di Desa Arongan dan 22 ekor di Desa Suak Keumude, yang merupakan ternak lokal jenis sapi.
“Kemudian hipersalivasi [air liur berlebihan] kemudian kepincangan pada kaki. Dugaan sementara sebelum ada hasil lab kita tidak bisa bilang itu PMK, walaupun gejalanya mengarah ke PMK,” kata Taufik kepada wartawan, Senin lalu (23/5/2022)
Guna memastikan benar atau tidaknya ternak terinfeksi PMK, petugas dari Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara (Sumut), untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut benar tidaknya ternak milik warga sudah terinfeksi wabah mematikan bagi binatang berkuku belah, meliputi sapi, kerbau, kambing dan babi.
Dijelaskan Miswar, suspek 40 ekor sapi itu merupakan ternak lokal milik warga yang tak pernah dibawah keluar, namun ada indikasi paparan virus disebabkan lalu lalang mobil pengangkut ternak yang melintas di jalur Meulaboh – Banda Aceh. Apalagi, kata dia, dalam radius 10 Kilometer virus itu masih bisa menginfeksi hewan berkuku belah.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menempatkan hewan sakit dalam satu kandang bersama hewan yang kondisinya sehat.
“Kita sudah menghimbau kepada masyarakat untuk memisahkan hewan ternak yang sehat dan sakit. Upaya yang kita lakukan saat ini memberikan makanan yang baik, penyuntikan vitamin dan antibiotic dan obat demam, kita suruh kepada petugas dan mereka sudah melakukannya,” jelasnya.
Salah satu pemilik ternak, Miswar mengaku, sejak tiga hari yang lalu ternak miliknya sudah menujukkan gejala penyakit aneh. Sebab khawatir dirinya langsung mengurung ternak agar tak berkeliaran dan segera memberi petugas.
“Sudah tiga hari yang lalu lah tahu ini, gejalanya itulah sakit kaki itu, mulutnya berbusa seperti habis makan racun, nafsu makannya tidak ada,” Kata Miswar.
Paska mengetahui penyakit yang tak biasa tersebut, Miswar kemudian melaporkan kepada pihak petugas kesehatan hewan, tak lama berselang petugas kemudian datang melakukan antisipasi dan pemeriksaan.
Dia melanjutkan, untuk ternak jenis sapi lainnya yang mengalami gejala serupa tidak lagi dilepas seperti biasa, pemilik ternak memilih untuk mengurung agar virus tak semakin menyebar ke ternak tetangga lainnya.
“yang sakit punya saya ada 18 ekor itu semuanya kena penyakit gejala yang sama. Sapi paska kejadian ini tetap di kandang, untuk makannya memang sama sekali tidak mau makan, sudah dua hari,” sebutnya.
Untuk sementara kata Miswar, sejumlah hewan ternak yang dipelihara olehnya tidak diperjualbelikan selama masih terserang dugaan wabah PMK, karena ditakutkan akan membahayakan bagi orang lain,”demikian katanya. (Dani)
Discussion about this post