Narasiterkini.com, Meulaboh – Memasuki satu bulan, jaringan di Kabupaten Simeulue masih belum bisa terakses, akibat itu pelayanan kesehatan terganggu, warga yang menggunakan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) terpaksa harus antri berjam-jam dikarenakan data pasien tidak bisa di input.
Gangguan saat ini terpantau di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeulue, warga terpaksa antri berjam-jam dengan berbagai keluhan penyakit yang dideritanya, masyarakat menilai persoalan ini serius dan pemerintah diharapkan segera menemukan solusi.
“Setiap pasien harus dipastikan dulu apakah kepesertaan aktif atau tidak, kemudian terbit (Surat Egibilitas Pasien (SEP) sebelum lanjut untuk dilayani dalam waktu 1×24 jam untuk pasien rawat Jalan dan 3 x24 jam untuk Pasien rawat inap “Nah semua proses itu memerlukan Jaringan,”kata Direktur RSUD Simeulue, drg Farhan kepada Narasiterkini.com Minggu (28/8/2022)
Walaupun demikian Farhan mengungkapkan bahwa pelayanan terhadap pasien BPJS tetap diupayakan dengan artinya ditengah kondisi seperti ini pelayanan bisa dilakukan secara manual dulu, nantinya setelah jaringan membaik baru dilakukan seperti sediakala.
“Akibat jaringan rusak juga sangat berkendala untuk pelayanan khusus pasien yang kepesertaan BPJS, namun tetap kita upayakan layani selama kedua syarat di atas terpenuhi dengan jaringan yang macet,”ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa sejak hari kedua informasi rusak jaringan pihak rumah sakit sudah berkirim surat ke pihak BPJS agar diambil Langkah-langkah cepat dalam pelayanan atau kemudahan bagi peserta.
Secara terpisah salah satu warga, Aweseubal, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue Lahanda kepada media ini mengatakan, gagal memeriksa saudaranya lantaran pelayanan sistem BPJS terganggu ditambah lagi antrian berjam-jam.
“Saya juga belum tahu ini bisa dilayani atau tidak, soalnya pagi ambil nomor antrian, tapi dari tadi belum dipanggil dan diperiksa. Terpaksa saya pulangkan saja saudara saya balik kerumah untuk dirawat dengan pengobatan tradisional, jika pulang balik kerumah sakit kami kurang biaya, ini aja motor tetangga kami pakai untuk antar saudara saya,”ungkap kepiluan Lahanda
Disamping itu juga Ketua IPPELMAS Di Aceh Barat Rahmat Hidayat berharap pemerintah segera memberikan solusi atas pelayanan di rumah sakit umum Kabupaten Simeulue.
“Dalam hal ini efek jaringan kabupaten Simeulue sangat berdampak bukan hanya ekonomi kesehatan pun mengeluh atas efek jaringan yang terganggu” saya berharap ada jalan dan solusi dalam hal ini karna ini tentang kemanusiaan bukan kepentingan pribadi,”harap Rahmat alias Wak Rimba.(Dani)
Discussion about this post