Narasiterkini.com | Blangpidie – Mahasiswa yang tergabung kedalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Blangpidie, melakukan gerakan sosial peduli lingkungan dengan mengutip sampah yang berserakan di pinggir pantai, kawasan pantai jilbab Susoh, Sabtu, 2 Maret 2024.
Pengutipan sampah warga itu, dilakukan kader HMI Abdya karena prihatin terhadap kondisi lingkungan saat ini, masyarakat dianggap masih belum sadar dan minim pemahaman tentang dampak sampah dibuang sembarangan.
Pembersihan pantai dikawasan sepanjang bibir pantai Kecamatan Susoh sudah sangat sering dilakukan, berbagai elemen masyarakat, pemerintah daerah, Forkopimda, relawan kemanusiaan, relawan peduli lingkungan, organisasi mahasiswa, organisasi pemuda, organisasi masyarakat, namun tak kunjung sadar membuang sampah sembarangan.
Ketum HMI Cabang Blangpidie, Afan Fajeri, mengaku sangat prihatin kondisi pantai yang tak kunjung ada solusi, kesadaran masyarakat membuang sampah sembarangan hingga ke dalam sungai belum tampak perusahaannya.
Padahal, katanya, mengutip sampah dipinggir pantai tersebut bukanlah tugas dan tanggungjawab mahasiswa atau lembaga sosial lainnya, melainkan itu menjadi tugas bersama memberantas sikap masyarakat yang belum memiliki kesadaran hidup bersih dan sehat lingkungan.
Menurutnya, kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan dan juga ke sungai masih sangat kecil di Abdya, langkah-langkah konkret pun pemerintah harus memiliki nya, dimana sosialisasi dan pencegahan harus dilakukan.
“Kami mahasiswa HMI Abdya melakukan kutip sampah karena ada rasa peduli terhadap lingkungan, pada dasarnya kami menampilkan kepada masyarakat bahwa sampah itu harus dibuang pada tempatnya, jangan sembarangan,” tegasnya
Begitu halnya relawan peduli lingkungan yang tergabung kedalam Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sigupai (Kompas) Kabupaten Abdya, kepedulian relawan komunitas ini terhadap lingkungan sangatlah tinggi.
Mereka rela menahan terik matahari dipinggir pantai demi pemandangan pantai menjadi bersih dan indah, apalagi kebersihan laut pun harus dijaga jangan sampai tercemar dengan sampah.
Fadhil Fajrul Sidik, selaku Founder Kompas Abdya mengatakan, perihal ini harus dilakukan mitigasi secara menyeluruh, hilirisasi dalam penanganan sampah sangat di perlukan. Pengelolaan sampah dari sumbernya dan kegiatan aksi bersama bersih pantai harus di kampanyekan secara berkala.
‘Kami mengajak seluruh elemen untuk ikut andil, permasalahan sampah bukan hanya menjadi permasalahan daerah saja, tapi ini menjadi isu nasional bahkan internasional. Mari lah menjaga lingkungan mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar kita,” ajak Fadhil.
Discussion about this post