Narasiterkini.com, Meulaboh- Menanggapi kerusakan jembatan gantung yang terletak di Desa Tanjong Meulaboh, Ketua Forum Aliansi Masyarakat Kaway XVI Teuku Agam, menyoroti kinerja Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat yang terlalu banyak Action di media namun nyatanya infrastruktur di pendalaman desa diabaikan.
Seperti ia ketahui kata Teuku Agam dalam sesi wawancara bersama Narasiterkini.com di sela-sela peninjauan di lokasi Jembatan Kamis (25/4/2024) kerusakan jembatan tersebut sudah berlangsung lama hal ini dinilai akibat kelalaian pemerintah daerah dalam menangani infrastruktur yang rusak, sebab jika jalur itu cepat ditangani kemungkinan kecil minim korban jiwa.
“Kenapa saya katakan lalai, sebab pembuatan Jembatan yang terletak di Desa Sawang Teubeu memakan waktu lama, akhirnya masyarakat banyak memilih jalur menyebrang mengggunakan jembatan tersebut, akhirnya kondisi jembatan saat ini sudah tidak lagi layak untuk dilalui sudah banyak yang harus diperbaiki, “kata Teuku Agam.
Kendati demikian sampai saat ini pemerintah terkait tidak memperhatikan hal tersebut, padahal beberapa kali pernah diusulkan agar di rehap kerusakan jembatan itu, namun kenyataannya sampai saat ini kata Teuku Agam Kadis PUPR tidak merespon aspirasi yang disampaikan masyarakat.
Akibatnya, dampak dari pada kerusakan jembatan tersebut sudah banyak memakan korban jiwa bahkan sudah ada yang meninggal dunia, sebab itu katanya kinerja Kadis PUPR perlu dipertanyakan jangan banyak Action di media yang hanya infrastruktur jalan di kota yang diperhatikan sementara di pendalaman desa di anaktirikan.
“Padahal Kadis PUPR itu asli warga Kaway XVI Lho..! tapi kalau kita lihat perhatiannya hanya 20 persen 80 persen lagi hanya Action di media, pasalnya sudah ada beberapa warga yang mengusulkan perbaikan jembatan itu tapi tidak diindahkan, terpaksa beberapa bulan lalu inisiatif masyarakat sendiri yang memperbaiki alas jembatan itu, “Tegasnya.
Dasar tersebut kata Teuku Agam, warga saat ini geram dengan sikap pemerintah yang tidak ada perhatian terkait aspirasi yang pernah disampaikan, maka mulai hari ini warga Kaway XVI tidak tunggu diam karena kondisi jembatan sudah banyak menelan korban jangan sampai anak sekolah yang melewati jembatan itu juga mendapatkan naas yang sama.
“Kami disini pak sangat merasakan ketidak perhatian dari pemerintah daerah terhadap kami, maka perlu kami tegaskan aspirasi yang kita sampaikan melalui media hari ini akan dikawal sampai benar-benar jembatan itu diperbaiki, jika dalam waktu dekat tidak ada perbaikan maka akan kami gelas aksi besar-besaran di depan kantor PUPR, “Ucapnya dengan nada geram.
“Tolong sampaikan pesan kami kepada Kadis PUPR jangan mengandalkan pembangunan di kota tapi lebih diperhatikan juga pembangunan di pendalaman desa sesekali perintahkan tim survey hanya mengandalkan isu dari masyarakat baru ada gerakan, ” Ujarnya kembali.
Teuku Agam bersama masyarakat Kaway XVI berharap kepada pemerintah khususnya kepada Pj Bupati Mahdi Efendi dengan kendati demikian agar membuka mata dan telinga juga kepada Kadis PUPR untuk cepat merespon keluhan masyarakat di pendalaman, “tandasnya.
Secara terpisah Kepala dinas PUPR Kurdi kepada Narasiterkini. Com mengatakan, menanggapi kerusakan jembatan yang terletak di Desa Tanjong Meulaboh tersebut memang sudah saatnya diperbaiki nantinya tim survei yang akan turun langsung mengecek kondisi jembatan tersebut.
“Selebihnya yang perlu kita ketahui bahwa setiap tahun memang ada kita alokasi dana untuk rehap kerusakan semua jembatan gantung, tahun ini ada empat titik yang sudah kita lakukan rehapan, sementara jembatan gantung yang terletak di Desa Tanjong Meulaboh awalnya alas kayu sekarang sudah kita ganti alas pelat besi, “katanya
Ia menambahkan jembatan gantung Tanjong Meulaboh itu pasca diganti dengan alas pelat besi tersebut sudah berlangsung dua tahun maka nantinya akan di rehap kembali, biar nanti tim PUPR akan mengecek ke lapangan apa-apa saja yang perlu di perbaiki dalam waktu dekat insyaallah akan segera dibenahi,” Demikian kata kurdi. (Dan)
Discussion about this post