Narasiterkini.com, Meulaboh- Usai Dimediakan jembatan gantung yang terletak di Desa Tanjong Meulaboh, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat pada kamis kemarin mendapat respon, tim PUPR setempat langsung melakukan peninjauan lokasi.
Berdasarkan data yang diperoleh, Kerusakan jembatan gantung beralas plat besi itu rusak sudah berlangsung sekitar 2 tahun, namun usai Dimediakan oleh salah satu mediaonline pada kamis kemarin 25 April 2024 baru ada respon dari pihak PUPR Aceh Barat, sementara keluhan masyarakat sebelumnya yang pernah disampaikan melalui komunikasi handphone atau melalui proposal enggan digubris.
Ketua Forum Aliansi Masyarakat Kaway XVI Teuku Agam kepada narasiterkini.com saat dikonfirmasi Jumat (26/4/2024) sore mengatakan, kinerja Dinas PUPR wajib di pertanyakan sebab ada beberapa infrastruktur pendalaman desa yang diabaikan seperti jembatan gantung yang sudah berlangsung lama tidak diperbaiki.
“Kita mau dinas PUPR jangan menunggu informasi warga atau harus Dimediakan baru ada reaksi, setelah itu Action di media seolah menunjukkan cepat tanggap, itu pernyataan konyol kalau menurut kami, sudah 2 tahun lebih kami disini menunggu perbaikan tapi tidak ada tindakan dari PUPR, ” Ujarnya
Sikap demikian membuat warga Kaway XVI merasa geram dan mempertanyakan kinerja PUPR, “jangan membumingkan diri lewat perbaikan infrastruktur kota sementara jembatan gantung di Tanjong Meulaboh juga beberapa ruas jalan lainnya di plosok desa diabaikan itu juga harus ditingkatkan.
Apakah pemerintah tidak tahu atau dinas terkait tidak pernah melaporkan hal ini kepimpinannya, jangan sampai masyarakat jadi korban akibat lemahnya pemerintahan dalam mengambil kebijakan dan mengidentifikasi resiko yang ada,”tegas Teuku Agam
Teuku Agam menjelaskan jika hari ini masyarakat diam terkait kerusakan jembatan tersebut maka tidak ada satupun dari pemerintah daerah yang turun untuk meninjau, tak hanya eksekutif yang abai akan kondisi tersebut, namun legislatif yang merupakan representatif rakyat juga seakan-akan menutup mata dan telinga baik DPRK bahkan DPRA.
“Kita tidak benci dengan pemerintah daerah tapi paling tidak jika ada keluhan masyarakat tolong direspon jangan menunggu ada korban kemudian warga harus berkoar-koar dulu baru ada reaksi, maka hari kami masyarakat kecamatan Kaway XVI wajar menilai kinerja PUPR tak becus dalam menanggulangi resiko yang ada, ” Bebernya.
Ia berharap kepada PJ Bupati Aceh Barat agar mengambil sikap tegas terkait persoalan ini jangan sampai menunggu masyarakat mengambil tindakan serius dengan membawa massa kedepan kantor PUPR Kabupaten Aceh Barat, “Tutupnya.
Sementara itu Kadis PUPR Kurdi pernyataannya di beberapa media online mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan Tim ke lokasi guna pengecekan untuk pengukuran serta perhitungan RAB guna keperluan perbaikan dalam waktu dekat.
“Terimakasih, dan Alhamdulillah tim PUPR tadi(kemarin) sudah kelokasi. Insyaallah dalam waktu tidak lama akan segera kita rehab setelah di hitung RAB dan gambarnya” Ujar Kurdi singkat di beberapa media online. (Dan)
Discussion about this post