Narasiterkini.com, Suka Makmue – Kekeringan yang melanda Kabupaten Nagan Raya dalam dua bulan terakhir, membuat suplai air ke sawah milik warga dalam daerah itu tak stabil.
Petani khawatir penanaman padi terancam gagal, karena bibit persemaian sudah berumur 20 hari sedangkan sebagian sawah belum dialiri air.
Seperti yang dialami petani asal Gampong Blang Geudong dan Sawang Mane, Kecamatan Seunagan Timur,dan Gampong Blang Baro,kecamatan Seunagan. Minggu 28/7/2024
Suplai dari irigasi terputus lantaran debit air yang ada tidak mencukupi.
Bahkan air dari sungai terdekat yang di suplai dari mesin tidak mampu mencukupi aliran persawahan di desa setempat.
Keujruen blang setempat, Idris mengatakan, untuk mengantisipasi ancaman gagal tanam pada musim kemarau yakni pemanfaatan irigasi, pemanfaatan mesin supaya air sungai bisa mengaliri sawah, namun saluran air yang ada itu pun kini mulai macet dan tidak menyuplai air secara merata terhadap areal persawahan.
“Sudah bertahun-tahun sedangkan kami memerlukan air karena bisa menyebabkan gagal panen di setiap musim tanam, sedang kan kami masyarakat walaupun air tidak ada kami masyarakat tetap menanam padi karena itu sumber ekonomi di pertanian ,” kata Idris kepada wartawan
Idris berharap, pemerintah segera mencarikan solusi bagi para petani saat mengalami kekeringan seperti itu, Agar menambah mesin air dan membuat sumur bor. Apalagi sumber air utama untuk sawah macet, jika dibiarkan maka sangat berpotensi pasokan pangan lokal dari petani ikut terganggu, karena puluhan hektare sawah tanaman padi berpotensi tidak bisa tanam.
“Pompa air yang sudah ada cuma satu itupun belum mencukupi, karena selama ada pompa air kami hidupkan selama seharian hanya mengaliri untuk 2 orang sedangkan area sawah kami memiliki sekitar 50 Hektare” ungkapannya
Berbeda dengan areal persawahan yang berdekatan dengan irigasi, seperti di kawasan kaki pegunungan, suplai air tidak macet lantaran mereka berdekatan dengan sungai utama dan lebih mudah mengaliri air ke sawah.
Begitu halnya terjadi di desa Blang Baro dimana sebagian masyarakat di daerah padang 30 mengalami hal serupa kekeringan dimana sebagian tanaman palawija yang mereka tanam mulai kekeringan dan terancam gagal panen
Warga setempat, Usman Bakar mengatakan kekeringan sudah dua bulan melanda, karena irigasi yang dipakai dari Cetgud tidak mencukupi.
“Kami berharap kepada pemerintah daerah agar mengfungsikan kembali aliran irigasi induk yang terletak di Blang Bayu agar air bisa mengalir ke perkebunan dan persawahan warga, “ katanya.
Dirinya mengaku alami kerugian hingga 10 juga akibat kekeringan yang melanda wilayah tersebut beberapa pekan terakhir.
“Saya mengalami kerugian sebesar 10 juta kami masyarakat bawah tidak tahu harus mengadu kemana”Ungkapnya (Ikhsan)
Discussion about this post