Narasiterkini.com,Meulaboh — Sejumlah perwakilan Pemuda Aceh Barat mendatangi Kantor PLN UP3 Meulaboh, Minggu, 14 Desember 2025 guna mempertanyakan pemadaman listrik yang terjadi hampir setiap hari selama beberapa pekan terakhir. Aksi tersebut berlangsung tertib dan diwarnai dialog langsung antara warga dengan jajaran manajemen PLN setempat.
Kedatangan masyarakat ini dipicu oleh keresahan akibat padamnya listrik yang dinilai sudah mengganggu aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga pelayanan publik. Warga menilai pemadaman terjadi tanpa kepastian waktu dan minim informasi resmi dari PLN.
“Pemadaman ini sudah berminggu-minggu. Kami tidak tahu kapan listrik padam dan kapan menyala. Ini sangat merugikan, terutama bagi pedagang kecil, pelajar, dan masyarakat yang bergantung pada listrik,” ujar salah satu perwakilan warga dalam forum dialog tersebut.
Dalam pertemuan itu, masyarakat menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, mereka meminta penjelasan terbukaterkait penyebab pemadaman listrik yang terus berulang di Aceh Barat. Kedua, warga menuntut kejelasan skema pemadaman atau pembagian listrik secara bergilir, agar masyarakat dapat menyesuaikan aktivitas sehari-hari.
“kita minta kepada pihak pln untuk memberikan kepastian kapan akan normal kembali serta memberikan jadwal roster pemadaman bergilir dan membuka akses informasi sejelas mungkin kepada masyarakat karena hari ini masyarakat butuh informasi yang jelas kapan rumahnya hidup listrik, dan pihak pln juga merespon dnegan baik dan akan mengelurkan jadwal pemadaman bergilirnya besok dan mengatakan jadwal pembagian listrik nantinya akan ada penyesuaian sewaktu waktu dan estimasi dari jadwal bisa bergeser 2-4 jam, tetapi akan ada jadwal dan roster yang pasti terkait pembagian bergilir listrik yang hidup” ujar Oges
selain itu pihaknya juga meminta mendesak PLN membuka akses layanan listrik gratis di titik-titik tertentu agar warga dapat mengisi daya telepon genggam dan kebutuhan darurat lainnya selama listrik padam.
“kita juga ada sampaikan kepada pihak pln soal membuka akses listrik geratis dibeberapa titik untuk kebutugab darurat selama masa pemadaman listrik dan pihak up3 pln wilayah meulaboh merespon hal tersegut dengan baik, serta juga kita ada sampaikan soal tanggung jawab pln untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat pasca krmbali normalnya listrik nanti” ujar oges
Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala PLN UP3 Meulaboh memberikan penjelasan langsung kepada masyarakat. Ia mengakui bahwa pemadaman listrik di Aceh Barat terjadi akibat gangguan pada sistem kelistrikan dan keterbatasan pasokan daya, yang diperparah oleh kondisi jaringan serta recovery perbaikan dibeberapa titik dimana wilayah bireun dan arun sudah selesai tinggal menunggu wilayah langsa.
Terkait tuntutan pertama, pihak PLN menyatakan akan meningkatkan keterbukaan informasi dengan menyampaikan penyebab dan durasi pemadaman melalui kanal resmi PLN, termasuk media sosial dan layanan pengaduan pelanggan.
Untuk tuntutan kedua, PLN menjelaskan bahwa saat ini sedang diterapkan manajemen beban atau pemadaman bergilir di sejumlah wilayah guna menjaga kestabilan sistem. Ke depan, PLN berjanji akan mengumumkan jadwal pemadaman bergilir secara lebih jelas dan akan diinformasi esok hari sehingga masyarakat tidak lagi merasa dirugikan akibat ketidakpastian.
Sementara mengenai tuntutan ketiga, Kepala UP3 Meulaboh menyatakan PLN membuka peluang penyediaan layanan listrik gratis sementara di beberapa lokasi strategis, seperti kantor PLN, fasilitas umum, khususnya untuk kebutuhan pengisian daya perangkat komunikasi masyarakat.
“Kami memahami keluhan masyarakat. PLN berkomitmen mencari solusi terbaik, baik jangka pendek maupun jangka panjang, agar pelayanan listrik di Aceh Barat kembali normal dan kepercayaan publik dapat terjaga,” tegasnya.
Masyarakat Aceh Barat berharap pertemuan tersebut tidak hanya menjadi forum penjelasan, tetapi juga diikuti dengan langkah nyata dan cepat dari PLN. Warga menegaskan bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar yang berdampak langsung pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Pertemuan antara warga dan PLN UP3 Meulaboh tersebut diakhiri dengan memperikan pelakat yang menyimbolkan kekecewaan masyarakat terhadap ketidakpastian PLN dalam penanganan listrik di Aceh serta kesepakatan untuk terus membuka ruang komunikasi dan evaluasi bersama, sembari menunggu perbaikan sistem kelistrikan yang dijanjikan pihak PLN.
Sementara itu terkait dengan peristiwa tersebut, media ini belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari kepala PLN UP3 Meulaboh, dikarenakan akses jaringan dan komunikasi sulit di jangkau, akibat arus listrik di wilayah Aceh Barat belum membaik sejak dua pekan hingga dini hari

