• Redaksi
  • Advertise
  • Careers
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Narasi Terkini
  • Home
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
    • Viral
  • Hukum
  • Pendidikan
    • Budaya
  • Politik
  • Traveling
    • Kuliner
  • Olah Raga
  • Opini
Narasi Terkini
  • Home
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
    • Viral
  • Hukum
  • Pendidikan
    • Budaya
  • Politik
  • Traveling
    • Kuliner
  • Olah Raga
  • Opini
No Result
View All Result
Narasi Terkini
No Result
View All Result
Home Daerah

Keuchik Gampong Gampa Akui Kesalahannya, Jerat Terduga Pelaku Khalwat Gunakan Qanun Yang Belum Sah

by Redaksi
21 Juli 2023
in Daerah, Peristiwa
0
Qanun cacat hukum yang dikeluarkan oleh Keuchik Gampong Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat Jumat (21/7/2023) foto/Dani

Qanun cacat hukum yang dikeluarkan oleh Keuchik Gampong Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat Jumat (21/7/2023) foto/Dani

8.1k
SHARES

Narasiterkini.com, Meulaboh – Keuchik Gampong Gampa Zainal Abidin mengakui bahwa pada saat itu dirinya tergesa-gesa dalam melakukan keputusan yang mejerat terduga pelaku khalwat menggunakan Qanun yang belum diketahui asal usulnya Jumat (21/7/2023).

Hal ini terbukti setelah Keuchik Gampong Gampa sendiri mengaku kepada media ini bahwa Qanun di wilayah tugasnya belum ada sama sekali Qanun yang diberlakukan secara sah.

RelatedPosts

Bupati Nagan Raya Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Sampaikan Apresiasi Kepada Polri

Bupati Nagan Raya Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Sampaikan Apresiasi Kepada Polri

1 Juli 2025
HUT Bhayangkara ke 79, Bupati Aceh Selatan Pimpin Upacara

HUT Bhayangkara ke 79, Bupati Aceh Selatan Pimpin Upacara

1 Juli 2025
382 Personel Polda Aceh Peroleh Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2025

382 Personel Polda Aceh Peroleh Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2025

30 Juni 2025
Load More

Zainal Abidin mengaku bahwa 4 bulan lalu ada sebuah Qanun yang sudah dibuat tetapi tidak ada tantangan Camat atau dilengkapi dengan mufakat bersama aparatur yang terkait di dalam kertas itu, artinya Qanun itu tidak bisa dikatakan sah secara peraturan yang berlaku,” akuinya.

“Kemarin Qanun ini kita buat berdasarkan hasil musyawarah beberapa orang aparatur Gampong saja, tetapi tidak dilibatkan semua yang bersangkutan, seperti ketua Tuha Peut, Tengku Imum, Mukim tidak dilibat dalam hal ini, karena menurutnya Qanun ini belum sah atau belum bisa digunakan untuk kepentingan Gampong, maka tidak dilibatkan dulu,”ujarnya.

Karena merasa ada pegangan Qanun walaupun belum sah secara peraturan yang berlaku, Keuchik tersebut tetap menegakkan peraturan tersebut bagi pelanggar Khalwat seperti contoh kasus yang terjadi pada bulan lalu terhadap ND dan RJ yang dikenakan Sanksi harus membayar denda 5 juta rupiah.

“Benar jika kita lihat dari Qanun ini belum bisa menjadi pegangan, termasuk kita kenakan sanksi kepada terduga pelaku Khalwat kemarin itu menggunakan Qanun ini, sebenarnya kalau sudah teken Keuchik sudah sah walaupun mengharuskan tandatangan Camat setempat,”ujarnya dengan raut wajah kebingungan.

Saat ditanyai Qanun tersebut menurutnya apa sudah sah, berulang kali dia katakan bahwa kalau sudah ada teken Keuchik artinya sudah sah, pewarta menanyakan apa tandatangan Camat tidak diperlukan lagi? Ia menjawab hal tersebut lain penilaian lagi ketika nantinya surat itu ditunjukkan kepada camat.

Kemudian ketika pewarta ini menanyakan aturan pengesahan Qanun apakah Keuchik mengetahui, ia menjawab aturan itu tidak sama sekali diketahui, justru Qanun itu dikeluarkan berdasarkan inisiatif dia sendiri tampa ada melibatkan aparatur Gampong yang terkait.

Terakhir ketika dipertanyakan Ia pun mengakui bahwa Qanun yang dikeluarkan olehnya belum sah atau cacat hukum karena tampa ada kesepakatan bersama dan tidak ada tantangan Camat, kemudian pada kasus ND dia beralasan terburu -buru pada saat itu dikarenakan tidak ada cara lain.

“Hana teingat leu ke adat istiadat (tidak teringat lagi ternyata ada ada istiadat) maka kita gunakan Qanun itu walaupun belum diakui dan bisa dikatakan masih cacat hukum, jika suatu saat saya di permasalahan maka saya siap menerima segala bentuk resikonya karena sudah terlanjur berbuat,”kata Keuchik dengan raut wajah seolah tidak menerima kenyataannya. (Dan)

Discussion about this post

Follow Us

  • 87.1k Followers
  • 643 Followers
  • 23.9k Followers

Recommended

Polres Aceh Selatan Ungkap Dua Kasus Pencurian, Kini Para Tersangka Berurusan dengan Hukum

Polres Aceh Selatan Ungkap Dua Kasus Pencurian, Kini Para Tersangka Berurusan dengan Hukum

13 Januari 2024
Brimob Aceh Dari Patroli Banjir, Penyemprotan Disinfektan Hingga Sosialisasi Pencegahan Covid

Brimob Aceh Dari Patroli Banjir, Penyemprotan Disinfektan Hingga Sosialisasi Pencegahan Covid

29 Juli 2020

Tak Kenal Hari Libur, Bupati Nagan Raya Pantau Vaksinasi ke Desa-Desa

25 Desember 2021

Most Popular

Bupati Nagan Raya Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Sampaikan Apresiasi Kepada Polri
Daerah

Bupati Nagan Raya Hadiri Peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Sampaikan Apresiasi Kepada Polri

1 Juli 2025
HUT Bhayangkara ke 79, Bupati Aceh Selatan Pimpin Upacara
Daerah

HUT Bhayangkara ke 79, Bupati Aceh Selatan Pimpin Upacara

1 Juli 2025
382 Personel Polda Aceh Peroleh Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2025
Daerah

382 Personel Polda Aceh Peroleh Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2025

30 Juni 2025
  • Redaksi
  • Advertise
  • Careers
redaksi@narasiterkini.com

Copyright © 2025 www.narasiterkini.com member of PT. Media Lokal Aceh

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
    • Viral
  • Hukum
  • Pendidikan
    • Budaya
  • Politik
  • Traveling
    • Kuliner
  • Olah Raga
  • Opini

Copyright © 2025 www.narasiterkini.com member of PT. Media Lokal Aceh

Lewat ke baris perkakas
  • Tentang WordPress
    • WordPress.org
    • Dokumentasi
    • Bantuan
    • Umpan balik
  • Masuk Log
  • Elementor Debugger
    • Developer Edition
      • Report an issue
      • Elementor v3.6.7
  • Report an issue