Narasiterkini.com – Banda Aceh- Setelah melewati penantian panjang selama 44 tahun sejak 1976, dibawah koordinasi Plt Gubernur Nova Iriansyah, dan PT.PEMA, Aceh berhasil meyakinkan Jakarta untuk mengambil alih pengelolaan minyak dan gas bumi Blok B Aceh Utara, ini merupakan hal yang luar biasa.
Dalam surat bernomor 187/13/MEM.M/2020 bertanggal 17 Juni 2020, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral meminta PT PEMA untuk mengajukan permohonan pengelolaan migas Blok B Aceh Utara kepada BPMA.
Keberhasilan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah beserta PT.PEMA layak diapresiasi dan didukung oleh semua lapisan masyarakat demi kamajuan dan memperkuat denyut nadi perekonomian Daerah Aceh.
Hal tersebut disampaikan oleh Asib Amin, Anggota DPRA dari Fraksi Partai Gerindra saat dimintai pendapatnya terkait hal tersebut diatas oleh media kabarandalan.com. Jumat,(19/06/2020) yang dikutip media ini, Sabtu, (20/6/2020).
Asib Amin mengatakan, sektor Migas merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi dan pengaruh sangat besar terhadap sebuah Daerah.
Sebagai daerah yang memiliki potensi sangat besar di sektor migas, menjadikan Aceh salah satu daerah eksplorasi dan eksploitasi. Keberadaan Migas di Aceh banyak berpengaruh dan berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan daerah dan pembangunan Aceh.
Apalagi, saat ini Aceh telah berhasil mengelola sendiri hulu Migas di Blok B Aceh utara, tentu ini akan menjadi potensi yang sangat besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh. Ungkap Asib Amin.
Pengelolaan Migas Blok B Aceh Utara secara mandiri oleh Pemerintah Aceh, tentunya juga akan menggerakan pembangunan daerah, dan membuka lowongan pekerjaan bagi putra-putri Aceh. Imbuh Asib Amin politisi Gerindra yang telah duduk di kursi DPR Aceh dua periode itu.
Asib Amin menambahkan, kedepan Aceh melalui PT.Pembangunan Aceh (PEMA) diharapkan juga dapat dan mampu untuk mengembangkan sektor selain migas, seperti misalnya batubara serta potensi panas bumi dan air untuk pembangkit tenaga listrik.
Masih banyak potensi sumber daya alam (SDA) Aceh yang belum dieksploitasi dan berpotensi besar untuk kemajuan pembangunan Aceh secara mandiri. Tutup Asib Amin. (*)
Discussion about this post