Narasiterkini.com, Meulaboh – Proses pembangunan masjid Al-Anshar di Gampong Marek, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat tidak berjalan dengan baik, hal ini disebabkan jumlah uang yang sudah terkumpul dari retribusi Galian “C” mengendap di Bendahara Gampong tersebut.
“Sebenarnya yang membuat pembangunan masjid tersendat-sendat karena uang retribusi Galian “C” berjumlah Rp, 10.000/truck mengendap di bendahara Gampong tak diserahkan ke bendahara masjid,” imbuh Ketua Panitia pembangunan Masjid Gampong Marek Sabirin D, kepada media Jum’at (15/12021).
“Berdasarkan hal tersebut proses pembangunan masjid sampai saat ini belum bisa terealisasi disebabkan uang masih di tangan bendahara dan uang iuran retribusi galian C ditahan Keuchik,” kata Ketua panitia Masjid Sabirin D didampingi Ketua Pemuda, Usairi alias Wakshon.
Lanjutnya, Sabirin, “sebelumnya saat mau digerakkan pembangunan uang untuk belanja kebutuhan sudah ada namun biaya untuk ongkos tukang tidak ada, karena uang jatah masjid baru sebahagian diberikan kepada panitia, itu sumber masalahnya,” ujar Sabirin yang juga selaku Ketua Tuha Peut Gampong.
“Sudah beberapa kali kita minta kepada Keuchik agar uang pembangunan di setor ke Bendahara Mesjid, namun sepertinya tidak direspon, maka pembangunan ditunda sementara'” jelasnya lagi.
Selaku Ketua Panitia pembangunan dirinya mengaku tidak nyaman dengan cara Aparatur Gampong, dengan tidak disetor uang jatah masjid maka otomatis pembangunan terhambat, dimata warga seolah panitia tidak serius padahal jika pembangunan dilanjutkan nanti kepala tukang pasti panitia masjid didesak untuk meminta upah, bisa jadi itu sumber konflik,” tegasnya.
Ketua pemuda Marek Usairi dalam kesempatan tersebut juga menambahkan, “Bila aparatur Gampong ragu kepada panitia masjid maka uang disetor ke rekening yang ditanda tangani bersama, jangan sampai uang jatah masjid mengendap sementara pembangunan harus dilanjutkan,” ucapnya.
“Uang Galian C selain untuk masjid sebenarnya jatah pemuda juga ada, tetapi sampai saat ini belum pernah disalurkan, harusnya ada kejelasan berapa ada jatah pemuda, semakin tidak transparan kelihatannya,” kata wakshon, begitu panggilan akrab untuk nya di gampong.
Selaku warga, dirinya berharap Keuchik dan bendahara segera menyelesaikan uang jatah masjid karena panitia mau lanjutkan pembangunan supaya rumah ibadah tersebut semakin indah dan nyaman bagi warga, “untuk apa ditahan jatah retribusi Amaliah,” imbuhnya.
Informasi dari warga yang diminta tak ditulis namnya di Gampong Marek, pada Kamis (14/10/2021). Ada dana dari bendaharawan Gampong disetor ke khas masjid namun tidak banyak hanya sekitar dua puluh jutaan, itu dilakukan setelah menuai protes dan dinaikkan berita di media siber, semoga sisanya segera diserahkan ke bendaharawan masjid, karena masjid tersebut plapon saja saat ini masih terbuat dari terpal plastik,” tutupnya. (Dani)
Discussion about this post