Narasiterkini.com, Blangpidie – Nama nya Pasie Geunteeng Beach, dengan jargon Wisata Halal Keluarga (WHK), terletak di Gampong Blang Padang Kacamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya Provinsi Aceh. Wisata ini berlokasi tidak terlalu jauh dari pusat ibukota kabupaten berjuluk Breuh Sigupai itu, hanya membutuhkan waktu tempuh 20 menit dalam jarak 25 kilo meter.
Tempat rekreasi keluarga dilengkapi dengan fasilitas permainan anak-anak ini, digagas oleh pemuda-pemudi gampong dan di support oleh aparatur gampong serta perangkat dalam gampong tersebut.
Masih sangat dini usia WHK Pasie Geunteeng Beach ini, diresmikan pada 23 Februari 2020 lalu oleh Pj Keuchik Blang Padang Akmaluddin, tempat rekreasi ini terus berbenah seiring berjalan dalam hal menawarkan hiburan untuk para pengunjung.
Sejak diresmikan, WHK ini tanpa sepi pengunjung, baik dari dalam kabupaten Abdya maupun kabupaten tetangga yakni Aceh Selatan dan Nagan Raya, khusus pada hari libur kantor Sabtu dan Minggu.
Buat pengunjung disuguhkan bermacam spot foto menarik yang telah disediakan oleh pengurus WHK Pasie Geunteeng Beach, diantaranya pada pintu masuk ke lokasi tersedia pintu gerbang bertulisan Wisata Halal Keluarga Pasie Geunteeng dilengkapi icon Perahu layar sebagai tanda bahwa lokasi tersebut adalah di dominasi para nelayan pencari ikan-ikan segar.
Begitu pengunjung masuk di lokasi, spot foto I Love Geunteeng Beach berlatar warna pink dan dilengkapi dengan tudung-tudung yang tergantung berjejer diatas kepala berbagai corak warna. Bukan itu saja, orang-orangan sawah juga tampak dilokasi itu menunjukkan wisata alami, sehingga pengunjung ikut merasakan seolah-olah sedang di persawahan.
Masih di situ saja, spot foto yang disebut cerucuk itu pun tak kalah menarik nya, saat pengunjung ber selfi dari atas dengan hasil yang sangat memuaskan karena akan tampak pemandangan kolam dan penataan kantin dibawah rindang pohon-pohon hijau.
Bergerak dari pintu gerbang, kepada pengunjung anak-anak dan dewasa langsung dibuat tertarik dengan bebek dayung di kolam berukuran lebih kurang 300 m² itu juga menjadi salah satu wahana incaran yang pertama sekali ditawarkan.
Tidak sampai disitu, WHK Pasie Geunteeng Beach Gampong Blang Padang ini juga tersedia rumah pohon bagi pengunjung, sejumlah Gazebo pun berjajar di pinggir kolam pemandian anak-anak yang berukuran lebih kurang 24 m², bagi anak-anak yang ikut menikmati kolam pemandian, orang tua di rekomendasi beristirahat di Gazebo sambil menikmati kuliner yang telah tersedia di kantin WHK Pasie Geunteeng.
Oh iya, sebelum berangkat lebih jauh, arti dari Pasie Geunteeng adalah berasal dari bahasa Aceh, dimana Pasie berarti Pasir sedangkan Geunteeng berarti Genting, bahwa menurut sejarah tepat di lokasi WHK Pasie Geunteeng tersebut pembatas atau pasir antara laut dengan muara sudah semakin sempit atau genting sehingga puluhan warga Gampong Blang Padang bergotong-royong membuka mulut muara menggunakan cangkul dan skop guna mengaliri air ke laut yang sudah menggenangi permukiman warga dan menamai tempat itu Pasie Geunteeng.
Sejarah itu, pengakuan Kaharuddin (75) warga Gampong Blang Padang, ia merupakan salah satu yang ikut bergotong-royong membuka mulut muara itu. Disebutnya ketika itu ia masih berumur lebih kurang 16 tahun, sedangkan orang-orang yang lebih tua dari nya juga ramai ikut dalam proses buka muara tersebut.
“Seingat saya waktu itu, ada Arbi, Keuchik Abu, Nek Lidam, Nek Kamaruddin (Poyok), Khalifah Buyong, Nek Mak Judah, Tukang Nyak Ansah, Nek Ubat, Mak Juni, Tgk Ali, semua nya ini sudah almarhum (meninggal dunia), dan masih banyak yang lainnya”, jelas Kaharuddin mantan Kepala Dusun Timur Jati tahun 90-an hingga tahun 2015.
Kembali ke Wisata Halal Keluarga Pasie Geunteeng Beach agar pengunjung tak penasaran apa saja fasilitas yang tersedia disana, pengelola juga menyediakan permainan Flying fox bagi anak-anak tak terkecuali dewasa, permainan ini memicu adrenalin bagi yang memiliki keberanian diri, tentu pengelola sangat sefty agar tidak timbul kecelakaan permainan, apalagi permainan ini juga telah diuji dari pihak-pihak yang berkompeten.
Hammock, Instagram, Pintu gerbang Ulee Titi, Ayunan, ini merupakan spot foto paling menarik karena background lautan lepas, sehingga akan tampak lebih indah saat sunset sore hari dengan matahari tenggelam menjelang magrib sekira pukul 17:00 WIB hingga pukul 18:00 WIB.
Permainan kolam ikan pancing anak-anak juga Odong-odong pun membuat anak menjadi betah, sehingga anak-anak begitu riang gembira tanpa terasa sore pun bergati malam.
Usman (36), Ketua Pengelola WHK Pasie Geunteeng Beach Gampong Blang Padang mengatakan, wisata ekonomi kreatif pemuda itu dibuka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 18:00 WIB, kecuali hari Jum’at mulai pukul 14:00 hingga 18:00 WIB.
Sedangkan pendapatan dari hasil penjualan dan jasa rata-rata mencapai 1 – 2 juta rupiah per hari.
“Alhamdulillah mencapai 1 juta sampai 2 juta per hari, kalau hari-hari besar seperti hari ini mencapai 20 juta jika di kalkulasi dengan semua nya menurut laporan dari pemilik lapak jualan”, ungkap Usman penyandang titel Sarjana Teknik Elektro saat di konfirmasi pada Minggu 02 Agustus 2020 kepada Narasiterkini.com.
Usman juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat akan ada olah raga kuda milik BUMG Blang Padang yang dikelola oleh pemuda melalui WHK Pasie Geunteeng Beach.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan ada kuda (olah raga kuda), juga Perahu Dayung Tradisional dan permainan speed boat menggunakan jalur muara sepanjang 1 kilo meter”, ujarnya.
Pantauan media Narasiterkini.com pada Sabtu dan Minggu (01 dan 02 Agustus 2020) sejak pagi hingga sore hari pengunjung tumpah ke lokasi WHK Pasie Geunteeng, membuat pengurus kewalahan penyediaan tempat duduk.
Namun demikian, pengunjung tidak bakal mengecewakan, sebab selain banyak nya wahana permainan anak-anak juga tersedia jajanan yang cukup tinggal mengeluarkan recehan saja.
Dampak positif kehadiran WHK Pasie Geunteeng Beach ini cukup dirasakan salah satu penjual Bakso Telur (Baklor) Rismawar (36) asal Gampong Ladang Panah Kacamatan Manggeng, janda 2 anak kembarberumur 5,5 tahun itu, selama berjualan disana penghasilan nya pun meningkat. Hasil dari penjualan itu untuk menafkahi keluarga karena ia sebagai tulang punggung keluarga.
“Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan anak-anak, jika hari-hari biasa laku 100 tusuk, tapi kalau hari lebaran ini laku 300 tusuk dengan harga Rp. 1000 per tusuk”, ucapnya
Berbeda dengan Zulkifli (45) penjual Bakso Telur dari Ladang Tuha II Kacamatan Lembah Sabil. Ia mengaku selama dalam dua hari ini bakso telur yang dijual nya laku manis sebanyak 700 tusuk setiap hari nya.
“Saya berjualan disini baru 3 Minggu, sebelum lebaran bakso telur terjual 200 tusuk, Alhamdulillah selama lebaran laku 700 tusuk lebih”, akui Zulkifli.
Sejumlah pengunjung yang sempat di wawancara mengaku WHK Pasie Geunteeng ini berbeda dengan tempat rekreasi lainnya di Abdya, pasalnya wisata ini di setting khusus untuk keluarga sehingga bagi orang tua mengaku merasa nyaman menikmati liburan bersama keluarga dan anak-anak nya.
“Wisata ini berbeda dengan yang lain, bagi kami yang sudah tua ini merasa sangat nyaman, anak-anak pun bisa bermain”, sebut Syarifuddin (45) warga Krueng Batee Kacamatan Kuala Batee.
Hal berbeda disampaikan Wawan dari Blangpidie, dimana ia menyampaikan masukan agar wisata itu lebih baik lagi.
“Bagusnya petugas yang melayani pengunjung diatur tupoksi nya, sehingga semua pengunjung yang singgah di sini terlayani dengan maksimal”, saran Wawan. (Taufik).
Discussion about this post