Narasiterkini.com, Blangpidie – Suasana Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tampak berbeda dengan hari-hari sebelumnya, memang selama beberapa bulan terakhir dinas yang menangani hajat hidup orang banyak itu saban hari didatangi masyarakat dari berbagai penjuru kabupaten Abdya, dan rapat-rapat pun sering diadakan disana, baik itu di dalam ruangan maupun di ruang terbuka seperti lokasi parkiran, tapi berbeda pada hari ini Kamis 17 Juni 2021.
Sejak pukul 08:00 WIB personil Dinas Sosial Abdya mulai berdatangan seperti hari-hari biasa, baik itu Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun pilar-pilar sosial lainnya yang melekat dengan dinas tersebut. Pilar-pilar Dinas Sosial seperti Pekerja Sosial Masyarakat, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta pendamping Program Keluarga Harapan dan Koordinator Daerah (Korda) pendamping bantuan sosial pangan.
Bukan tanpa sebab mereka itu hadir ke sana semua, sebelumnya pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Abdya Liza Marfandi, S.STP mengundang semua ASN, pilar-pilar sosial dan pendamping program sosial Kementerian Sosial RI dalam rangka acara pisah sambut antara pelaksana tugas kepala dinas dengan Kepala Dinas Sosial yang baru yakni Drs Yusan Sulaidi.
Setelah semua bidang dan pekerja sosial melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sekira pukul 10:00 WIB acara pisah sambut pun dibuka oleh Sekretaris Dinsos Abdya, Suhelmi. Seluruh peserta kegiatan pun sudah mengambil posisi tempat duduk lesehan yang telah disiapkan oleh bagian umum dinas tersebut.
Setelah pembukaan acara, Plt Kadis Sosial Liza Marfandi memberikan sambutan awal dihadapan Kadis Sosial baru serta seluruh peserta undangan, ia mulai melaporkan tentang semua yang terlibat di Dinsos Abdya hingga permaslahan yang sering terjadi terkait bantuan sosial kepada masyarakat.
“Selama ini juga banyak masyarakat yang datang kesini (Dinsos) karena tidak lagi memdapatkan bantuan Sembako, dan itu rata-rata disebabkan karena data nya tidak valid,” jelas Liza Marfandi.
Ia juga menjelaskan tentang pemanfaatan aplikasi SIKS-NG yang merupakan aplikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dimana data DTKS adalah sumber data penerima bantuan sosial, baik itu bantuan dari provinsi maupun dari Kementerian Sosial RI.
“DTKS bersumber dari desa, desa bisa mengusulkan melalui aplikasi SIKS-NG, pada tahun 2020 SIKS-NG bisa di akses empat kali dalam setahun, tapi selama pandemi ini aplikasi itu dibuka dua kali dalam setahun,” jelasnya.
Setelah panjang lebar Liza Marfandi melaporkan keadaan Dinsos Abdya selama lebih kurang setahun ia pimpin, ia meminta sambutan dari Kadis Sosial baru untuk memberikan arahan kepada seluruh personil Dinsos Abdya juga memberikan semangat agar tetap bisa bekerja dengan ikhlas dan penuh tanggungjawab.
Dalam sambutan Kadis Sosial yang baru Drs Yusan Sulaidi, mengharapkan apapun yang telah dibentuk oleh Plt Kadis Liza Marfandi dapat diteruskan untuk mencapai visi-misi Bupati dan Wabup Abdya Akmal Ibrahim – Muslizar MT.
“Insya Allah saya akan menjalankan setiap program yang sudah bapak Kadis Liza Marfandi programkan selama ini, dan saya berharap kepada kita semua dalam bekerja tetap mengutamakan jenjang pekerjaan,” harap Yusan Sulaidi.
Yusan juga berharap kepada Liza Marfandi agar bersedia membantu nya dalam menjalankan roda instansi tersebut jika suatu saat ia membutuhkan bantuan, karena Yusan mengakui di dinas yang baru ia pimpin itu Liza Marfandi sudah memahami semuanya.
“Harapan saya juga kepada pak Liza Marfandi agar bersedia membantu saya jika ada hal yang perlu saya koordinasikan,” pintanya.
Seusai sambutan dari Kadis Sosial Abdya Yusan Sulaidi, Liza Marfandi mengutarakan permintaan maaf nya kepada seluruh personis Dinsos Abdya, Liza Marfandi mengakui selama ia menjadi palaksan tugas disana banyak ASN dan pekerja sosial yang dianggapnya sakit hati karena ketegasannya memimpin.
Liza Marfandi terdiam sejenak karena tak mampu menahan air mata yang mulai bercucuran, dengan suara yang sudah berubah dan terbata-bata, ia paksakan untuk tetap mengucapkan permintaan maaf nya.
“Apakah bisa memaafkan saya?,” ucapnya seraya dijawab bahwa sudah dimaafkan, pertanyaan itu di ulang Liza Marfandi capai tiga kali dalam keadaan tangisnya mulai terdengar keluar.
Selanjutnya, Liza Marfandi menyalami dan memeluk erat (kaum Adam) satu persatu personil Dinsos Abdya, suara tangisan mulai meledak keluar, rasa haru bercampur sedih menyelimuti hati semua yang hadir, pasalnya kepergian Liza Marfandi menyimpan sejuta kenangan di hati personil Dinsos Abdya.
Kepergian Liza Marfandi karena ditugaskan di tempat yang baru dirasakan seakan kehilangan barang berharga, pasalnya kejadian seperti itu belum pernah terjadi dari pengakuan sejumlah pegawai Dinsos disana.
“Saya sudah tujuh dinas lebih kurang bertugas, belum pernah saya lihat acara pisah sambut sampai ditangisi seperti hari ini, ini memang terharu” ungkap Erizal pegawai Dinsos Abdya yang bertugas sebagai operator di bidang Penanganan Fakir Miskin.
Hal serupa juga diutarakan pegawai bagian umum Dinsos Abdya, Reswinalisa (sapaan Kak Res) yang ditugaskan sebagai pencatatan surat keluar masuk itu juga mengakui kehilangan seorang pemimpin yang dianggap mengayomi bawahan nya.
“Gimana gak sedih dek, karena memang belum pernah kakak jumpai seperti beliau (Liza Marfandi), walaupun kita dimarahi, tapi diajarkan kita agar kita bisa,” ucap Kak Res seraya mengusap air matanya.
Pantauan disana, hampir semua yang dijumpai menyampaikan hal positif untuk Liza Marfandi, karena sosok yang diangggap kejam itu selama ini tapi sebaliknya yang dirasakan di hati personil Dinsos, sebagian mengakui selama di pimpin Liza Marfandi banyak ilmu dan pengalaman serta seni dalam bekerja. (Taufik)
Discussion about this post