Narasiterkini.com, Suka Makmue- Potensi daya tarik wisata tinggi, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya jalin kerjasama dengan Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (Puspar UGM), Selasa, (28/9).
Dalam kegiatan yang berlangsung di aula Bappeda setempat masing masing pihak menyampaikan paparan awal Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Nagan Raya.
Penyusunan kajian di tangani oleh pihak dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora), dalam kegiatan itu di Moderatori oleh Chairul Akbar S.Pd, selaku Kepala Dinas Budparpora.
Bupati dalam sambutan yang dibacakan Amran Yunus, SP.,MT, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, menjelaskan posisi strategis Kabupaten Nagan Raya.
Lebih lanjut, Amran Yunus menegaskan kajian ini nantinya digunakan sebagai acuan program pembangunan kepariwisataan kabupaten secara menyeluruh sekaligus menjadi dasar kebijakan dalam penyusunan regulasi kepariwisataan.
Ditinjau dari posisinya, Kabupaten Nagan Raya yang berada di pesisir Barat Aceh memiliki keragaman potensi alam, tradisi-budaya, kuliner, dan buatan yang masih memerlukan perencanaan dalam upaya pengembangan perekonomian daerah sekaligus memberikan dampak ekonomi, sosial dan budaya bagi masyarakat. Turut hadir dalam acara itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, Juned Arinto, dan pejabat terkait lainnya.
Sebagai sebuah kabupaten pemekaran, Nagan Raya sebelumnya menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Barat sejak 2 Juli 2002 menjadi kabupaten. Dalam kunjungan dan survey ke lokasi lokasi destinasi wisata di Nagan Raya, Tim Puspar UGM terdiri dari, Dr. Destha Titi Raharjana,S.Sos, M.Si., Wijaya, S.Hut., M.Sc., dan Kurnia Fahmy Ilmawan, S.Si.,M.Sc. menyajikan hasil survai cepat potensi daya tarik wisata yang tersebar di 10 kecamatan. Menurut tim, melihat kondisi lingkungannya, Kabupaten Nagan Raya memiliki ekosistem yang lengkap, terdiri atas dataran tinggi, dataran rendah, dan kawasan pesisir.
Hasil kajian sementara, tema pengembangan wisata Kabupaten Nagan Raya diarahkan pada wisata religi dan sejarah karena ada potensi cagar budaya, baik berupa masjid, makam ulama (habib), dan ada juga situs persinggahan Cut Nyak Dien di Desa Blang Puuk, Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang. Selain itu, adanya potensi ala; air terjun, danau, sungai, buah durian, tanaman kopi, area danau, rawa gambut sebagai paru-paru dunia di kecamatan Tripa Makmur dan Darul Makmur, persawahan, agrowisata, dan kawasan pantai dapat dikembangkan ke depannya.
Selain itu, kabupaten ini dikenal memiliki potensi bebatuan Giok, dan saat ini pemkab setempat tengah membangun Masjid Baitul A’la, atau dikenal dengan Masjid Giok yang berada di kompleks perkantoran Suka Makmue. Guna penguatan pembangunan kepariwisataan Nagan Raya sampai 2025, Puspar UGM menegaskan rencana induk perlu diperkuat adanya Qonun (Perda), agar sektor kepariwisataan mampu diimplementasikan segenap pemangku kepentingan.
(Rils/Puspar UGM)
Discussion about this post