Narasiterkini.com, Suka Makmue- Dugaan limbah PT BSP (salah satu perusahaan di Nagan Raya yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit) menyebabkan matinya ikan secara massal di Krueng Trang, dalam Rapat Dengar Pendapat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Drs Ujang menyebutkan hal itu tidak menjadi tanggung jawab dinas yang dipimpinnya.
Kegiatan RDP yang berlangsung, Senin, (01/08) hingga sore hari itu di pimpin ketua komisi 3 DPRK Nagan Raya, Zulkarnain didampingi ketua komisi 2 Junid Aryanto, anggota DPRK Nagan Raya, Saiful Bahri, Bustamam, Said Alui, Sigit Winarno.
Selanjutnya, Plt. kadis lingkungan hidup, Jufrizal dan jajaran, Kadis DKP, Drs Ujang, para camat, keuchik lintasan Krueng Trang Kecamatan Tadu Raya, LSM dan mahasiswa.
Menurut ketua komisi 3 DPRK Nagan Raya, Hasil yang diperoleh kedua dinas sudah sesuai hasil laboratorium Baristand Banda Aceh.
“Namun ada masalah yang perlu diteliti lebih lanjut hasil lab kolam 10 tidak masalah (kolam terakhir) yang bermasalah dari air kolam limbah ketujuh diatas baku mutu itu yang bermasalah,” ungkap Zulkarnain.
“Dari kolam ketujuh membuang ke Krueng Trang hasil, Pihak perusahaan sudah mengakui hal itu, dan itu bukti otentik tak terbantahkan,” tambahnya.
Pihak legislatif kecewa atas kinerja DKP Nagan Raya, menurut politikus partai Demokrat itu, sebelumnya kadis DKP kepada media menjelaskan telah membawa sampel ikan ke laboratorium, namun dalam RDP tersebut malah menjelaskan tidak bawa ikan (di uji hanya tanah dan kerang saja). bahkan dalam RDP tersebut kadis DKP menyebutkan hal tersebut sebenarnya bukan kewenangan mereka.
“Kami kecewa jika bukan kewenangan mereka lalu siapa yang mengawasi ikan ikan di Nagan Raya? hanya mengawasi alat tangkap, seharusnya mati Ikan juga diteliti lebih lanjut karena apa? kadis menyebutkan tidak ada tindakan lain dari mereka untuk kasus tersebut,” gumam Zulkarnain.
Sementara kepala dinas lingkungan hidup, Jufrizal menjelaskan untuk rencana tindak lanjut pihaknya akan koordinasi dengan Penyidik Lingkungan atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup (PPNS-LH) untuk menyelidiki permasalahan tersebut sedetail mungkin.
Salah seorang Keuchik lintasan Krueng Trang, Juanhar saat dimintai tanggapannya meminta pihak terkait untuk lebih serius menyikapi masalah matinya ikan secara massal beberapa waktu lalu.
“Inikan belum ada kejelasan ikan mati secara massal jelas adanya, namun penyebabnya secara pasti belum diketahui. kami meminta kejelasan karena berfikir jangan sampai nanti masyarakat secara massal yang turun ke lokasi perusahaan kami kan tidak bisa bendung,” ungkap Juanhar. (Red)
Discussion about this post