Narasiterkini.com, Tapaktuan- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh fraksi PAN, Irfannusir, S.Ag., SE., M.IKom salah satu kader Muhammadiyah yang pernah menjabat sebagai sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) mengisi acara diskusi Pendidikan Politik dalam Presfektif Muhammadiyah. Sabtu, (15/07/2023)
Adapun, diskusi pendidikan politik tersebut dilaksanakan dalam acara Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah, Aisyiyah ke 16 dan Nasyiatul Aisyiyah ke -14 bertempat di Aula Gedung Arya Sport Centre, Kecamatan Labuhanhaji.
“Memasuki tahun politik ini, kita mengajak para warga Muhammadiyah Aceh Selatan harus jeli dalam memilih sosok caleg kedepan. Pilihlah caleg yang dekat dengan kita dalam artian terpilihnya dia dekat dengan kita, kalahpun dia tetap dekat dengan kita,” ucap Irfannusir kepada wartawan saat di wawancarai disela-sela acara.
Dirinya juga mengajak untuk mengenali para caleg dengan baik dan cerdas dalam memilih, mengingat banyaknya saat ibi para caleg yang muncul yang seharusnya belum layak dipilih tetapi karena di bantu dengan finansial yang ada dan pada akhirnya tidak mampu memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Baik itu Calon Bupati, DPR maupun Presiden kenalilah secara baik visi dan misinya dan diharapkan kepada warga Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah bukalah mata selebar-lebarnya dalam menentukan pilihan,” ajak Irfannusir.
Menurutnya, di musim caleg ini banyak lahir caleg dadakan maka itu kenalilah caleg dengan baik yang dekat dengan kita dan mampu memperjuangkan nasib warganya, jagan terkesan seperti memilih “kucing di dalam karung”.
“Dalam hal ini Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politk tertentu, tetapi secara ideologis dan biologis Muhammadiyah sudah pernah melahirkan partai politik. Namun demikian Muhammadiyah tidak menggiring warganya untuk memilih partai manapun,” jelasnya lagi.
Selain itu, Irfannusir berharap dalam Musyda ke-16 Muhammadiyah, ‘Aisyiyah ini dapat terpilih Pimpinan yang mampu mengakomodir seluruh kepentingan warga Muhammadiyah.
Irfannusir menjelaskan, Muhammadiayah di Aceh Selatan dulunya kuat, malah menjadi fatron Muhammadiyah se Aceh yang pada waktu itu di mulai dari Muekek dan pidah ke Labuhanhaji hingga melebar kemana-mana. Cuman karena dipimpin oleh ketua- ketua dulu yang tidak disvisioner maka Muhammadiyah di Aceh Selatan seperti menjadi pendatang baru.
“Oleh sebab itu, diharapkan kepada pimpinan ketua yang baru kedepan dapat mengaktifkan kembali cabang-cabang di seluruh Aceh Selatan dari Labuhanhaji sampai ke Trumon,” pintanya.
Irfannusir juga mengingatkan, jangan coba-coba menjual Muhammadiyah untuk kepentingan pribadi kemudian peganglah moto Muhammadiyah, “Hidup -hidupilah Muhammadiyah Jagan Mencari Hidup Dalam Muhammadiyah,”.
Serta moto yang kedua adalah, “Pertemuan Kewajiban Pertama Uang Kewajiban Kedua” dan jagan dibalik. Kalau ini kita pengang
dengan semangat fastabiqul khairat insya Allah Muhammadiyah akan kembali berjaya di Aceh Selatan apalagi yang hadir di Musyda hari ini lebih dari empat ribu orang.
“Dan harapan kita kepada ketua terpilih nanti dapat mengakomodir seluruh kepentingan dan saling merangkul seluruh kader serta dapat membangun solidaritas kita,” tutupnya. (*)
Editor : Hamdani
Discussion about this post