Narasiterkini.com, Yogyakarta- Ikatan Mahasiswa Aceh Selatan (IKAMAS) Yogyakarta menyelenggarakan sebuah diskusi menarik yang mengusung tema “Bincang IKAMAS: Bersama Manis” dengan fokus pada keberlanjutan pendidikan di Aceh Selatan dan langkah-langkah perwujudannya. Selasa, (24/12/2024) lalu.
Diskusi ini dipandu oleh moderator Fahmil Alfian Rizki, yang juga menjabat sebagai Ketua IKAMAS Yogyakarta. Dalam pembukaannya, Fahmil menekankan pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pembangunan daerah, mencatat bahwa tanpa Sumber Daya Manusia yang berkualitas, kemajuan dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi tidak akan dapat bertahan lama.
Tantangan Pendidikan di Aceh Selatan
Salah satu pembicara yang dihadirkan dalam diskusi ini adalah salah satu putra terbaik aceh selatan, Dr. Masrizal S. Sos. I, M.A., yang merupakan seorang Dosen Sosiologi dari Universitas Syiah Kuala (USK).
Dalam pemaparannya, Dr. Masrizal menggaris bawahi permasalahan besar yang dihadapi oleh masyarakat Aceh Selatan, khususnya dalam bidang pendidikan. Ia menyatakan bahwa pemerataan pendidikan di Aceh Selatan merupakan salah satu tantangan utama yang harus diatasi.
Menurut Dr. Masrizal, banyak mahasiswa dari Aceh Selatan yang melanjutkan studi mereka di universitas negeri, namun sebagian besar dari mereka berasal dari sekolah-sekolah favorit yang terletak di pusat kota. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam akses pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, Dr. Masrizal menekankan pentingnya kesadaran keluarga akan pendidikan. Kesadaran ini, menurutnya, memainkan peran penting dalam keberlanjutan pendidikan, di mana keluarga harus menjadi pendorong utama bagi anak-anak mereka untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang memadai.
Dalam diskusi ini, Bupati Aceh Selatan terpilih, H. Mirwan, juga memberikan pandangannya tentang pendidikan di daerah tersebut. Ia menjelaskan bahwa sebagai pemimpin daerah, pihaknya akan menjalankan empat sektor utama yaitu pendidikan, kesehatan, perikanan dan pertanian (ketahanan pangan).
Ia menggaris bawahi bahwa pendidikan adalah salah satu prioritas utama dalam upaya membangun Aceh Selatan yang lebih baik.
Bupati Mirwan menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi Lembaga Pusat Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM), yang diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan inklusif.
Ia juga menyatakan bahwa untuk mencapai keberlanjutan pendidikan yang inklusif di Aceh Selatan, diperlukan tenaga profesional di bidang pendidikan. Salah satu langkah konkretnya adalah menempatkan orang-orang yang kompeten di posisi penting, termasuk Kepala Dinas Pendidikan agar dapat mendukung program-program pendidikan dengan baik.
Kolaborasi dengan Mahasiswa dan Masyarakat
Bupati H. Mirwan juga mengajak mahasiswa untuk terlibat lebih aktif dalam memajukan pendidikan di Aceh Selatan.
Ia menyatakan harapannya untuk mengadakan diskusi lebih lanjut mengenai keberlanjutan pendidikan, yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat. Menurutnya, kolaborasi ini sangat penting agar kebijakan yang diambil dapat bersinergi dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.
“Keberlanjutan pendidikan di Aceh Selatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, partisipasi aktif dari masyarakat, dan kesadaran akan pentingnya pendidikan dari keluarga, diharapkan pendidikan di Aceh Selatan dapat meningkat dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Bupati terpilih, H. Mirwan dan Dr. Masrizal telah memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mendukung pendidikan di Aceh Selatan. Melalui diskusi ini, semoga muncul ide-ide inovatif yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, serta menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata bagi seluruh masyarakat Aceh Selatan.
Dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, masa depan pendidikan di Aceh Selatan diharapkan dapat lebih cerah, memberikan manfaat yang maksimal bagi anak-anak dan generasi mendatang. Serta mewujudkan cita-cita bersama untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan siap bersaing di era globalisasi. Diskusi ini, diadakan secara online melalui Zoom Meeting dan terpusat di Asrama Mahasiswa Aceh Selatan Yogyakarta. (*)
Discussion about this post