MEULABOH-Mentri Pendidikan Riset dan Teknologi Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (MENDIKRISTEK PEMA UTU), Gus Mariadi komentari kebijakan pemerintah kampus yang tidak “komprehensif” terhadap isu Mahasiswa menjadi “polemik” di mata umum. Hal ini dikarenakan banyaknya pengakuan mahasiswa yang mengeluh terkait keputusan-keputusan kampus serta cara pandang pimpinan universitas tidak “faktual” khususnya dalam bidang kemahasiswaan.
Lontaran kata mengeluh bahkan kecewa akibat keputusan kampus yang tidak sesuai realita. Pada posisi ini, saya merasa terpanggil dan ikut menyuarakan keluhan dan tuntutan setiap mahasiswa universitas Teuku Umar khususnya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi yang tak kunjung cair hingga saat ini. Berawal dari semester ganjil 2020 dan kini sudah masuk semester genap 2021 tapi belum terealisasi secara keseluruhan.
Belum teratasi polemik beasiswa kini muncul polemik Surat Edaran (SE) kampus terkait kuliah tatap muka (luring) yang dibatasi, dimana Surat Edaran (SE) sebelumnya menginformasikan kuliah tatap muka keseluruhan namun tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Problematika seperti ini diharapkan kepada kampus segera menyelesaikan tuntutan-tuntutan dari Mahasiswa Universitas Teuku Umar sehingga hal tersebut dapat diselesaikan.
Mengapa harus demikian? Hal ini kebijakan tidak adanya “efektivitas” yang stabil dilapangan namun kebijakan demi kebijakan terus berlangsung.
Dinamika umum seperti yang sedang dimainkan oleh pimpinan kampus menjadi pertanyaan besar bagi Mahasiswa UTU khususnya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi, sesuatu apa yang sedang di peroleh?
Mengapa sebuah problem beasiswa ini di pandang lirik saja, tak ada usaha otoritas yang spesifik sehingga terealisasi maksimal beasiswa Bidikmisi itu…
Hal ini bukanlah suara kritikan yang penuh kebencian, melainkan menuntut hak-hak setiap Mahasiswa yang memang sudah menjadi miliknya. Mahasiswa UTU bukanlah jumlah yang cukup dihitung dengan jari melainkan ribuan jiwa yang mengalami dampak setiap kebijakan.
Diharapkan kepada kampus dapat menyelesaikan hal ini sebelum merambat ke muka umum secara meluas. Berikut keluhan dan tuntutan mahasiswa yang sering saya dapatkan dan harus diselesaikan oleh pihak pimpinan kampus agar tupoksi benar-benar terarah;
1. Menyelesaikan beasiswa Bidikmisi yang tak kunjung tercairkan
2. Menginformasikan secara terbuka kepada Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi jika ada hambatan pencairan, baik secara lisan maupun tertulis.
3. Memperjelas terkait surat edaran kuliah “Luring” yang dibatasi yang dimana surat edaran sebelumnya sudah dikeluarkan terkait kuliah Luring keseluruhan (tetap dalam koridor “prokes”)
Demikian harapan Mahasiswa Universitas Teuku Umar khususnya penerima beasiswa Bidikmisi, semoga kampus sepaham atas polemik ini serta dapat terealisasi maksimal setiap problematika yang terjadi saat ini yang walaupun sudah berlarut-larut. Harapan besar kepada pimpinan kampus universitas Teuku Umar yang dimana kampus UTU merupakan kampus terbaik barat selatan, kiranya satu masalah ini bisa tuntas dan jelas.
Penulis; Gus Mariadi (Mentri Pendidikan Riset dan Teknologi) Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku priode 2020-2021
Discussion about this post