Narasiterkini.com, Suka Makmue – Lonjakan kenaikan harga suku cadang/onderdil (spare part) kini mengancam kelangsungan operasional Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Pemerintah diharapkan turun tangan mengatasi hal ini agar operasional PKS tidak terganggu.
“Jika harga suku cadang ini tidak terkendali, maka dipastikan akan semakin banyak PKS menghentikan operasinya. Tentu ini tak hanya merugikan pengusaha, tetapi juga sangat berdampak buruk terhadap petani,” ujar M. Riski, pemerhati industri perkebunan kelapa sawit.
Dikatakan Riski, khususnya di Provinsi Aceh tercatat beberapa PKS sudah menghentikan operasionalnya karena tak mampu lagi menutupi biaya operasional akibat mahalnya onderdil/suku cadang. Selain merugikan pengusaha, kondisi ini juga berdampak buruk kepada petani. Tandan buah segar (TBS) dari kebun masyarakat tak bisa lagi tertampung.
Beberapa suku cadang mesin PKS yang saat ini mengalami kenaikan adalah jenis suku cadang habis pakai berupa sprocket, gear, conveyerchan, impeller dan keni pipa. Bahan bahan ini umumnya rusak karena tingginya gesekan dan adanya tegangan panas.
Sementara suku cadang yang sifatnya pengganti yang kerap mengalami kerusakan adalah sludge sen, extension ring dan fire grade. Onderdil ini wajib diganti setiap periode tertentu.
“Kerugian yang paling besar adalah ketika ada kerusakan pada door sterilizer (pintu rebusan) dan vibrating screen. Harga kedua jenis suku cadang sangatlah mahal,” tambahnya.
Pantauan media, terlihat beberapa PKS saat ini mengalami kerusakan dan tak bisa menampung TBS masyarakat seperti PKS, sehingga terjadi penumpukan antrian panjang di beberapa PKS yang yang tak mengalami kerusakan. (*)
Discussion about this post