Narasiterkini.com, Blangpidie – Berstatus sebagai janda, memiliki dua buah hati yang menjadi tanggungjawabnya setelah ditinggal sang suami sejak enam tahun silam menghadap sang Khalik, Syarifah Wirda kini menunaikan janji nya kepada sang pencipta untuk menyerahkan harta yang ia dapatkan selama ini kepada sang pemilik alam semesta, yakni berqurban hewan pada Idul Adha 1442 mendatang.
Tak tanggung, pengakuan nya kepada wartawan, Syarifah Wirda yang akrab disapa Kak Pah ini berniat berqurban sejak setahun lalu, bermodal sebagai penjual tahu di pasar pagi kota Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), ia kini berniat tunai kan janji nya setahun lalu itu, alhamdulillah hewan qurban pun telah diselesaikan pembayaran nya.
Dari penghasilan jualan tahu, Kak Pah selama ini menyisihkan sedikit demi sedikit rupiah untuk biaya pembelian hewan, ia juga harus memenuhi kebutuhan biaya kuliah kedua anaknya di ibukota provinsi Aceh, lain lagi kebutuhan ia sehari-hari dan sosial masyarakat sebagai warga hidup bermasyarakat di gampong (desa).
“Saya sudah berniat, saya memohon kepada Allah supaya saya mampu dan sehat untuk menunaikan niat saya ini,” ujar Syarifah Wirda saat ditemui di lapak jualan, pasar pagi Blangpidie, Kamis (15/7/2021).
Niat mulia nya itu ternyata Allah SWT memberikan jalan dan memudahkan rezeki kepada nya, walaupun berpenghasilan cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya kuliah anak, tapi rezeki yang ia dapatkan mendapatkan keberkahan, padahal penghasilan Kak Pah sama dengan penghasilan kuli bangunan yakni lebih kurang Rp.100 ribu dalam sehari.
“Alhdulillah dapat seratus ribu dalam sehari, dari hasil jualan tahu ini, tempe dan toge, ini pun berkat bantuan orang kampung,” sebutnya.
Jualan Kak Pah merupakan bantuan dari salah satu pengusaha tahu di tempat ia tinggal Gampong Geulumpang Payong Kecamatan Blangpidie kabupaten setempat, pengusaha tahu dan tempe bernama Laili Suhairi ini membantu jalan bagi Kak Pah agar mudah mencari nafkah keluarga.
“Malah di saat-saat saya genting, beliau (Laili Suhari) yang bantu, termasuk saat anak saya membutuhkan uang kuliah,” tambah Kak Pah.
Bermodal kepercayaan Laili Suhairi, Kak Pah sering dibantu bahan jualan oleh Laili karena ia memiliki usaha tahu di rumahnya, sehingga bantuan tersebut meringankan beban modal Kak Pah berjualan dengan perjanjian balik modal.
Rutinitas Syarifah Wirda saban hari ia tekuni sebagai penjual tahu di pasar pagi, ia bangun tidur rata-rata pukul 03:00 WIB menjelang subuh, setelah menyiapkan semua keperluan ia berangkat ke lokasi lapak jualan sekitar pukul 03:30 WIB, dimana anak manusia masih terlelap tidur Kak Pah sudah berada di lapak di subuh buta, dan itu dilakukan nya demi memenuhi kebutuhan keluarga dan niat berqurban.
Sepulang jualan, Kak Pah kembali bekerja di usaha Laili Suhairi membantu pekerjaan pembuatan tahu dan tempe untuk menambah penghasilan, ia mengakui karena tidak memiliki pekerjaan lain dan juga merasa terbantu dengan bantuan Laili Suhairi sekeluarga.
“Pulang jualan ini saya bekerja lagi, bantu membuat tahu, karena saya juga ikut main julo-julo (arisan), jadi harus lebih giat, istri pak Leli (panggilan Laili Suhairi) baik sekali orang nya, waktu saya membutuhkan (uang) sering dibantu,” akuinya.
Sementara itu, Laili Suhairi tempat Kak Pah bekerja mengaku kaget ketika salah satu pekerjanya menyerahkan uang sebanyak Rp.10 juta kepada nya untuk biaya pembelian se ekor hewan qurban, ia tak menyangka bahwa itu terjadi, apalagi harga se ekor hewan qurban semacam sapi mencapai Rp.18 juta.
“Kaget saya, kok bisa. Nilai satu sapi yang harganya 18 juta, mampu dibeli oleh seorang yang pekerjaannya sehari-hari penjual tahu, sangat jarang ada orang seperti ini bisa melakukannya,” ucapnya.
Namun begitu, Laili meyakini kemampuan Kak Pah untuk berqurban patut menjadi motivasi bagi masyarakat lainnya, sebab ia mengaku mengenal dekat dengan sosok Kak Pah sebagai tulang punggung keluarga, hal ini tentu faktor niat baik dan tekun sehingga perbuatan mulia itu diberikan kemudahan oleh yang maha kuasa.
“Niat baik dan ketekunan beliau ini di mudahkan urusan oleh Allah SWT, dan ini menjadi motivasi bagi kita semua,” tutupnya.
Diketahui, Laili Suhairi selain sebagai PNS di Kabupaten Abdya, juga dikenal sebagai pemasok hewan potong kebutuhan masyarakat sehari-hari, dan juga kebutuhan hewan qurban seperti jelang hari raya Idul Adha.
Jelang hari-hari tertentu, masyarakat Abdya banyak yang memesan hewan seperti sapi, kerbau dan kambing padanya, baik masyarakat dalam Abdya maupun luar, sehingga ia sering pasok hewan seperti itu dalam kapasitas besar, termasuk salah satunya pembeli hewan untuk qurban di tahun ini ialah Syarifah Wirda. (Taufik)
Discussion about this post