Narasiterkini.com, Meulaboh – Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Teuku Umar yang merupakan penggagas Gerakan Sosial berbagi donasi Rp. 10.000 perbulan, Aduwina Pakeh, M.Sc kembali melakukan serah terima rumah kepada warga Dhuafa di Aceh.
Kali ini Ibu Nurkamaliah (54) warga kurang mampu di Gampong Meunasah Gantung, Kaway XVI, Aceh Barat, Senin (5/9/2022) Pukul 15.00 WIB.
“Penyerahan rumah bantuan layak huni ini merupakan serangkaian program pembangunan rumah dhuafa yang digagas oleh Aduwina Pakeh lewat komunitas Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Indonesia atau GARDA Indonesia,” ujar Aduwina Pakeh, M.Sc kepada media melalui rilisnya Selasa (6/9/2022).
Tercatat sejak dimulainya program gerakan sosial ini pada 2020 lalu hingga saat ini, sudah 3 uni rumah yang di bangun baru, yaitu 2 unit di Aceh Barat dan 1 Unit di Aceh Barat Daya.
Hal itu dilakukan Aduwina Pakeh dan kawan-kawan agar setiap warga Aceh kedepan terbebas dari rumah tidak layak huni.
Dalam acara penyerahan tersebut, Inisiator Program, Aduwina Pakeh yang juga Dosen Universitas Teuku Umar menyampaikan bahwa pembangunan rumah ini bersumber dari donasi rutin rp. 10.000 perbulannya dari Anggota / donatur komunitas GARDA Indonesia.
“Seluruh dana untuk pembangunan rumah ini bersumber dari donasi anggota tetap GARDA Indonesia dengan komitmen memberikan donasi rp. 10.000/bulan.” Jelas Aduwina Pakeh
Menurutnya, sejak dimulai pada 8 Juli 2020 lalu hingga 05 September 2022, jumlah donatur yang telah ikut bergabung dalam GARDA Indonesia yaitu seramai 4.670 orang yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara ini tidak hanya dari Aceh.
Kami menargetkan jumlah donatur yang bergabung dalam program ini mencapai 10.000 orang, hingga saat ini baru tercapai 46 % dari target tersebut. Harapannya kedepan lewat gerakan ini, GARDA Indonesia mampu membangun minimal 1 unit rumah layak huni setiap bulannya.
“Mohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Aceh, agar cita-cita kita bersama untuk membantu membebaskan rakyat Aceh dari hunian tidak layak huni ke rumah yang layak huni akan tercapai,” pintanya.
Bagi masyarakat yang ingin ikut bergabung sebagai anggota atau donatur di program GARDA Indonesia ini sikahkan hubungi para donatur atau penggerak yang sudah duluan bergabung yang tersebar hampir disetiap desa di Aceh Barat maupun di berbagai kabupaten/kota di Aceh lainnya. Atau dapat menghubunginya langsung di Nomor WA 082166725955 (Aduwina Pakeh). “Ingat, hanya sepuluh ribu rupiah saja perbulan, kami tidak minta lebih dan jangan kirim lebih kecuali ingi mendaftarkan atas nama anggota keluarga lainnya,” terang Aduwina Pakeh
Sementara itu, Koordinator Bidang Konstruksi Rumoeh GARDA Indonesia, Drs. Jufrinal dalam laporannya menyampaikan, proses pembangunan rumah keempat (R004) dari program #gerakan10ribu ini memakan waktu 60 hari kerja dan menelan biaya sebesar Rp. 60.992.000,-.
Untuk pembiayaan pembangunan rumah keempat ini seluruhnya bersumber dari program donasi Rp10.000/bulan.
“Dana yang dihabiskan untuk pembangunan yang akan ditempati oleh keluarga Ibu Nurkamaliah tersebut menghabiskan dana sejumlah Rp. 60.992.000,- (Enam Puluh Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari bahan dan alat sebesar Rp. 45.992.000 dan ongkos tukang Rp. 15.000.000,-.” Ujar Jufrinal
Turut hadir dalam prosesi serah terima yang berlangsung sederhana dan khidmat itu Tgk. H. Sayuti Syuib atau lebih dikenal Walet Sayuti, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Faizin yang juga Wakil Ketua MPU Aceh Barat. Turut hadir Dahlan, Anggota DPRK Aceh Barat, keuchik dan aparatur Gampong Meunasah Gantung, Keuchik Gampong Meunasah Rambot serta para penggerak GARDA Indonesia dan donatur lainnya. (RO)
Discussion about this post