Narasiterkini.com, Meulaboh- Universitas Teuku Umar (UTU) dipercayakan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Aceh tahun 2022. Hal tersebut diputuskan dalam rapat konsolidasi pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan bersama pengurus BAPOMI dan BPSMI se Aceh yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, USK, Banda Aceh, Senin (8/8/22) bulan lalu.
Pada sambutannya, Jum’at (9/9/2022), Dr. Mursyidin selaku ketua panitia mengucapkan terimakasih kepada para pihak, terutama BPSMI Aceh yang telah memberikan kesempatan kepada UTU untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan PEKSIMIDA 2022 tingkat Regional Se-Aceh.
“Terimakasih kepada pihak yang terlibat, BPSMI serta peserta yang ikut dalam kegiatan ini, dimana semuanya mempercayai UTU sebagai tuan rumah dalam kegiatan PEKSIMIDA,” tutur Dr. Mursyidin.
Ia menyebutkan sebanyak Lima Belas kampus hadir sebagai peserta, semoga pada kegiatan pekan seni mahasiswa ini nantinya akan ada kader-kader muda yang tampil di tingkat nasional maupun internasional.
“Sebanyak 127 mahasiswa dari 15 perguruan tinggi di Provinsi Aceh akan mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) ke-XV di Universitas Teuku Umar pada tanggal 09-11 September 2022,” jelasnya.
Wakil Rektor III UTU ini menyebutkan 15 tangkai lomba seni tersebut adalah lomba tari, vocal group, nyanyi tunggal pop putra/putri, nyanyi tunggal dangdut putra/putri, nyanyi tunggal keroncong putra/putri, nyanyi tunggal seriosa putra/putri, penulisan puisi, penulisan lakon, penulisan cerpen, baca puisi, monolog, lukis, desain poster, fotografi dan komikstrip
Sementara itu, Ketua BPSMI Provinsi Aceh yang juga Wakil Rektor III USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc mengatakan Peksimida bukan hanya ajang lomba seni, tetapi juga wadah silaturahmi mahasiswa antar universitas di Aceh. Ia berharap dengan kegiatan seni ini, mahasiswa Aceh dapat bersatu tanpa memandang perbedaan.
“Biarpun mahasiswa berasal dari banyak latar belakang, tetapi semua dapat bersatu karena seni. Seni dapat meminimalisir perbedaan di antara sesama,” harapnya.
Prof Mustanir juga berharap agar para mahasiswa dapat memberikan persembahan terbaiknya saat bertanding. Sebab pemenang dari setiap tangkai lomba seni akan menjadi perwakilan Aceh untuk tingkat nasional di Peksiminas yang berlangsung di Malang, 25-28 Oktober nanti di Universitas Brawijaya.
Selain UTU, Peksimida juga diikuti oleh Universitas Malikussaleh, Universitas Syiah Kuala, Universitas Samudera Langsa, Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Al-Muslim, Universitas Jabal Ghafur, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, Universitas Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, Universitas Gajah Putih, Universitas Abulyatama, ISBI Aceh, Akademi Keperawatan Teungku Fakinah Banda Aceh dan STIKES Medika Seramoe Barat.
Sementara itu, Rektor Universitas Teuku Umar Meulaboh Dr Drs Ishak Hasan, M.Si mengatakan, Alhamdulilah pada hari ini kita bisa bersatu di kampus ini (UTU) untuk bersilahturrahmi, saling menjalin hubungan akademik dan juga di bidang seni.
Menurut Dr Ishak, fungsi perguruan tinggi bukan hanya untuk mendidik orang orang cerdas secara akademik, tetapi juga berfungsi untuk mendidik orang-orang yang mencintai seni. Karena seni akan menghaluskan budi pekerti kita, menjadi bangsa yang hebat, bangsa yang berestetika, dan juga beretika.
Hari ini, bangsa kita ada sedikit krisis dalam hal etika dan juga estetika, mengapa ?? Karena kita sangat mudah tersulut oleh kemarahan diantara kita oleh hal hal kecil kita sudah memutuskan silaturrahmi. Oleh karena itu, kami Civitas Teuku Umar berkeyakinan dengan momen seperti ini kita bisa meningkatkan semangat untuk lebih baik lagi hubungan antar kemanusiaan kita.
Kekayaan khazanah seni budaya bangsa kita luar biasa, oleh sebab itu Kekayaan ini harus menjadi penopang dan kekuatan bangsa kita.
Oleh karena itu, kami menyadari hal ini kami sebagai Perguruan Tinggi terus memberikan semangat kepada mahasiswa-mahasiswa di Universitas Teuku Umar agar di bidang seni ini juga harus berkembang dengan baik. Tidak hanya mendidik orang-orang yang cerdas secara intelektual saja, namun kita lemah di bidang yang berhubungan dengan seni, etika dan estetika.
Disampaikan oleh Dr Ishak, acara ini bukanlah sebuah ajang untuk saling berkopetisi, namun kita mencari potensi-potensi yang ada sehingga bisa mewakili Aceh yang nanti akan dilaksanakan di Universitas Brawijaya.
“Saya yakin, anak-anak hebat yang ada didepan kita ini, mereka punya kemampuan yang luar biasa kalau kita mampu memberikan untuk mengembangkannya. Oleh karena itu, kita (perguruan tinggi) ini harus berkontribusi kuat untuk melahirkan pekerja-pekerja seni, seniman yang bisa membawa bangsa kita kepada kejayaan.
Hari ini, kita juga melihat bahwa tourism (wisatawan) menjadi sektor terpenting dalam meningkatkan pendapatan negara, bangsa kita. Seni mengambil peran penting disitu, orang-orang asing berkunjung ke negara Indonesia hendak ingin melihat seni budaya nya. Oleh karena itu kita harus mengambil bagian ini untuk membantu meningkatkan pendapatan nasional kita.
“Oleh karena itu, anak-anak muda kita ini harus kuat untuk memajukan bangsa kita dari semua lini,” tutupnya. (Red)
Discussion about this post