Narasiterkini.com, Meulaboh- Seorang ibu hamil bernama Lisma Dewi (22) yang merupakan warga Gampong Suak Panteu Breuh, Kecamatan Sama Tiga, Kabupaten Aceh Barat terpaksa melahirkan di dalam mobil ambulance usai dirinya dijemput dari kediamannya lalu di bawa ke puskesmas dan tidak mendapatkan pelayanan.
Suami dari istri tersebut Rasyidi (25) yang ikut didampingi saudaranya kepada Narasiterkini.com Selasa (1/11/2022) menceritakan bahwa kejadian itu pada Minggu (30/10/2022) sekira pukul 9.39 WIB pagi pada saat itu istrinya sudah merasakan kesakitan atau rasa ingin melahirkan.
Melihat kondisi istri ingin melahirkan Rasyidi langsung menelpon sopir ambulance Puskemas Layung, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, setiba ambulance di kediamannya sang suami langsung dibawa menuju ke puskesmas tersebut guna dilakukan proses penglahiran.
“Setiba di puskesmas layung, Kecamatan Bubon sekira pukul 10.30 WIB, istri yang berada dalam mobil terus menjerit agar segera di tangani untuk dilakukan proses penglahiran kepada bidan di puskesmas tersebut, namun bidan yang seharusnya stambay di sana tidak datang pada hari itu, pada saat dihubungi oleh salah satu petugas disana masih dalam perjalanan,” ujar Rasyidi.
Rasyidi menceritakan bahwa ada sekitar 30 menit menunggu bidang tersebut sampai ke puskesmas, sedangkan istrinya sesekali menjerit kesakitan rasa ingin melahirkan yang masih berada dalam mobil ambulance, karena terlalu lama kata rasyidi kelurganya memutuskan untuk membawa ke puskesmas Cot Seumeureng, Kecamatan Sama Tiga.
“Akhirnya kami di rujuk ke puskesmas Cot Seumeureng, namun dalam perjalan sekira 5 kilometer perjalanan tepatnya di Gampong Blang Te’ah, tak disangka istri saya melahirkan dalam di dalam mobil sehingga sampai di puskesmas Cot Seumeureng, Sama Tiga, bayi tersebut sudah dalam keadaan kering serta dengan kondisi istri pinsan akibat pendarahan yang tidak seperti orang normal melahirkan,” ungkap suami sembari mengusap mata.
Atas kejadian tersebut Rasyidi merasa kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Layung, yang seharusnya istri dapat melahirkan dengan normal malah melahirkan di dalam mobil tampa ada pelayanan atau bidan. Dari musibah tersebut suami mengatakan bahwa anak dan istri selamat usai mendapatkan bantuan atau pelayanan dari dari Puskesmas Cot Semeureung.
Saya beserta keluarga besar ingin Puskemas Layung, agar segera di evaluasi terlebih kepada bidan yang bersangkutan agar di ditindak tegas supaya bisa menjadi lebih baik lagi kedepan dan mereka harus bekerja sesuai tupoksi masing-masih karena penangganan ibu hamil itu harus betul-betul di tangani dengan serius.
Dalam hal ini kami menilai bahwa bidan tersebut tidak bertanggung jawab atas pekerjaaannya, sehingga terkesan melalaikan waktu, mohon untuk kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat agar di tindak tegas petugas yang terkesan berprilaku buruk seperti itu mohon untuk di tindak tegas supaya menjadi contoh bagi bidan yang lain supaya hal ini tidak terulang lagi,”demikian harapan sang suami Rasyidi.
Sejak berita ini diturunkan media ini belum mendapatkan jawaban dari bidan di Puskesmas Layung, Kecamatan Sama Tiga, Aceh Barat, dan upaya konfirmasi akan terus dilakukan oleh Pewarta Narasiterkini.com sampai permasalahan tersebut terang menerang.(Dani)
Discussion about this post