Narasiterkini.com, Meulaboh-Himpunan mahasiswa Islam (HMI) cabang Meulaboh mengadakan acara Student Work Camp di tanah Cut Nyak Dhien yaitu di Desa Sikundo, Kecamatan Pante Cereumen, Kabupaten Aceh Barat, pada Kamis 28 Maret 2024.
Tuti Sumarni selaku ketua pelaksana kegiatan Student Work Camp ini kepada media melalui rilisnya kepada Narasiterkini.com mengatakan, bahwa kegiatan ini berjalan dengan lancar berkat antusias para kader HMI serta sambutan yang sangat ramah dari Keuchik dan juga masyarakat Gampong Sikundo.
Kegiatan yang dilakukan oleh HMI selama disana ialah kohati mengajar, tebar dakwah da’i pedalaman, lomba kreativitas santri, Qiyamullail dan lain-lain.
Aris Munandar selaku ketua umum HMI Cabang Meulaboh mengucapkan ribuan terimakasih kepada bapak Geuchik serta seluruh masyarakat Desa Sikundo atas sambutan yang sangat ramah semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menyambung tali silaturahmi diantara kita semua,”Katanya.
Aris menjelaskan alasan mengapa tahun ini melaksanakan SWC di Desa Sikundo karena menurut penelusuran mereka desa ini yang paling terisolir, paling ujung dan yang paling harus di ekspos agar mendapat perhatian pemerintah setempat.
Kemudian, Geuchik sikundo Banta Saidi mengucapkan banyak terimakasih kepada HMI cabang Meulaboh yang sudah melaksanakan kegiatan ini di desa mereka karena desa mereka merupakan desa terpencil jarang ada kegiatan seperti ini,”Ujarnya
Desa Sikundo juga merupakan desa wisata tapi akses masih sangat sulit baik dari segi infrastruktur jalan dan jaringan.
Di sela sela kegiatan selama di sikundo para kader HMI cabang Meulaboh juga menemui tetua desa yang akrab disapa Tu Wahab untuk menanyakan berbagai macam hal tentang asal usul desa sikundo serta sejarah Cut Nyak Dhien di sikundo.
Ia menceritakan, Sikundo merupakan sebuah nama desa yang sudah sangat lama diberikan oleh sosok pahlawan nasional asal Aceh, Cut Nyak Dhien. Desa Sikundo kini ditempati penduduk 138 jiwa dengan mata pencaharian utama bertani. “Nama Sikundo ini yang beri nama pahlawan Cut Nyak Dhien,” ungkap Tu Wahab selaku tetua di desa tersebut.
Tu Wahab berharap kepada pemerintah juga membangun sebuah museum cut nyak Dhien disana beliau siap menghibahkan sebagian tanahnya untuk pembangunan tersebut dan beliau juga berharap kepada pemerintah untuk membangun akses jalan sekaligus pengadaan jaringan internet di daerah tersebut.
Kemudian kultur masyarakatnya sangat ramah dan memang selalu ingin dalam keramaian Karna desa yang cenderung sepi,”tutupnya. (RO)
Discussion about this post